TTS Metode Mengajar Asik. Tiga tahun mengajar di bimbel dengan anak-anak murid yang biasanya anak dari orang tua yang punya duit lebih. Satu sesinya 1 jam 45 menit. Nah, saya mempunyai soal TTS ilmu pengetahuan umum untuk dibagikan bagi pengunjung blog saya. TTS ini dalam bentuk PDF dan dalam satu halaman ada dua TTS yang sama. Jadi, biaya
Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS ilmu mengajar pelajar dewasa. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS Teka Teki Silang populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Gunakan tanda tanya ? untuk huruf yang tidak diketahui. Contoh J?W?B
Wednesday 27 July 2016. Model Dan Metode Mengajar Dalam Pembelajaran
Saya akan mnyajkan solus alam opk n TTS Praks n rsa alam prmanan an Tuns sor an rr ar mncar kaa-kaa ar huruf an mnmpakannya alam ka-k slang. Vrs n unuk Bahasa Praks 483 JawabanApakah Ana aalah pnggmar Tka Tk Slang?Apakah Ana srng mngs TTS yang rsa alam sura kabar haran Ana?Skarang Ana ak prlu lag mnyakan pnsl an pnghapus unuk mngs skarang lah har prmanan klask Tka Tk Slang prangka Praks rancang khusus bua Ana yang gmar mngs TTS Praks mana saja an kapan Ana braa Lvl yang brba, Ana apa mrujuk k opk brku Kunc Jawaban TTS Praks1 – Grakan yang lmah lmbu GEMULAI2 – Lapsan bauan prmukaan bum LITOSFER3 – Dbangun p sunga unuk mnahan ar TANGGUL4 – Jalan yang lbh ka unuk sampa k ujuan PINTAS5 – Mank-mank MUTE6 – Hwan brubuh lunak MOLUSKA7 – Trprosok TERJERUMUS8 – Prakk maa-maa SPIONASE9 – Bnl kcl paa kul KUTIL10 – Prkaaan KALIMAT11 – Kmajmukan PLURALISME12 – Brpau MENYATU13 – Bakr brbnuk slnr BASIL14 – Saon spak bola Lonon WEMBLEY15 – Prsa TAMENG16 – Sau, unggal WAHID17 – Ilmu nang mo mngajar plajar wasa ANDRAGOGI18 – Pngumpulan buk akvas ar suau acara DOKUMENTASIKka Ana slsa ngan Lvl n, Ana bsa mrujuk k opk brku unuk mnmukan smua kaa yang Ana buuhkan unuk mnylsakan Lvl TTS Praks 484. Saya akan mnyajkan solus alam opk n TTS Praks Kagor PENDIDIKAN n rsa alam prmanan an Tuns sor an rr ar mncar kaa-kaa ar huruf an mnmpakannya alam ka-k slang. Vrs n unuk Bahasa Praks PENDIDIKAN 8 JawabanApakah Ana aalah pnggmar Tka Tk Slang?Apakah Ana srng mngs TTS yang rsa alam sura kabar haran Ana?Skarang Ana ak prlu lag mnyakan pnsl an pnghapus unuk mngs skarang lah har prmanan klask Tka Tk Slang prangka Praks rancang khusus bua Ana yang gmar mngs TTS Praks mana saja an kapan Ana braa Lvl yang brba, Ana apa mrujuk k opk brku Kunc Jawaban TTS Praks1 Pngakuan pmrnah rhaap suau lmbaga pnkan – AKREDITASI2 Prguruan ngg ngr Makassar – UNHAS3 Rajn, brsmanga – GIAT4 Dokumn ambahan paa sura – LAMPIRAN5 Pngamaan, pnnjauan – OBSERVASI6 Karangan lmah unuk mmprolh glar okor – DISERTASI7 Traur, mnuru auran – TERTIB8 Ilmu pngukuran – METROLOGI9 Ilmu nang kmanusaan – HUMANIORA10 Ilmu nang mo mngajar plajar wasa – ANDRAGOGI11 Pakaan wsua – TOGAKka Ana slsa ngan Lvl n, Ana bsa mrujuk k opk brku unuk mnmukan smua kaa yang Ana buuhkan unuk mnylsakan Lvl TTS Praks TRANSPORTASI 1. Ssm kam mnmukan 25 jawaban uk pranyaan TTS mo mngajar plajar wasa. Kam mngumpulkan soal an jawaban ar TTS Tka Tk Slang populr yang basa muncul koran Kompas, Jawa Pos, koran Tmpo, ll. Kam mmlk aabas lbh ar 122 rbu. Masukkan juga jumlah kaa an aau huruf yang suah kahu unuk mnapakan hasl yang lbh akura. Gunakan ana anya ? unuk huruf yang ak kahu. Conoh J?W?B Ssm kam mnmukan 25 jawaban uk pranyaan TTS lmu nang mo mngajar plajar wasa. Kam mngumpulkan soal an jawaban ar TTS Tka Tk Slang populr yang basa muncul koran Kompas, Jawa Pos, koran Tmpo, ll. Kam mmlk aabas lbh ar 122 rbu. Masukkan juga jumlah kaa an aau huruf yang suah kahu unuk mnapakan hasl yang lbh akura. Gunakan ana anya ? unuk huruf yang ak kahu. Conoh J?W?B
MenurutSlameto (2003;65) metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui dalam mengajar. Metode belajar mempengaruhi belajar. Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar harus diusahakan yang setepat, efisien dan efektif
Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS ilmu tentang metode mengajar pengajar dewasa. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS Teka Teki Silang populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Gunakan tanda tanya ? untuk huruf yang tidak diketahui. Contoh J?W?B
Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS ilmu tentang metode mengejar pelajar dewasa. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu.
Belajar adalah sebuah proses yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, belajar dapat dilakukan oleh berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Namun, metode pengajaran yang efektif untuk pelajar dewasa berbeda dengan metode pengajaran untuk anak-anak. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dibahas mengenai ilmu tentang metode mengajar pelajar dewasa TTS Teka-Teki Silang. Apa itu Teka-Teki Silang? Teka-Teki Silang adalah sebuah permainan teka-teki yang terdiri dari kotak-kotak yang harus diisi dengan huruf-huruf untuk membentuk kata-kata yang benar. Teka-Teki Silang biasanya terdiri dari kotak-kotak putih kosong dan kotak-kotak hitam yang memisahkan kata-kata. Pelajar dewasa seringkali tertarik untuk memainkan Teka-Teki Silang karena permainan ini dapat membantu meningkatkan kemampuan otak mereka. Mengapa Metode Pengajaran untuk Pelajar Dewasa TTS Harus Berbeda? Pelajar dewasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak-anak. Pelajar dewasa biasanya sudah memiliki pengalaman hidup yang lebih luas dan kebutuhan belajar yang berbeda. Oleh karena itu, metode pengajaran untuk pelajar dewasa harus disesuaikan dengan karakteristik mereka. Metode pengajaran yang efektif untuk pelajar dewasa akan membantu mereka lebih mudah memahami materi dan meningkatkan kemampuan mereka dalam menyelesaikan Teka-Teki Silang. Metode Mengajar Pelajar Dewasa TTS yang Efektif Berikut adalah beberapa metode mengajar pelajar dewasa TTS yang efektif Pendekatan Kognitif Pendekatan kognitif menganggap bahwa pelajar dewasa memiliki kemampuan berpikir yang lebih matang. Oleh karena itu, metode pengajaran harus disesuaikan dengan kemampuan berpikir yang dimiliki oleh pelajar dewasa. Dalam metode pengajaran ini, pelajar dewasa akan lebih banyak melakukan pemecahan masalah dan analisis. Pendekatan Andragogi Pendekatan Andragogi menganggap bahwa pelajar dewasa memiliki kebutuhan belajar yang berbeda dengan anak-anak. Metode pengajaran yang efektif untuk pelajar dewasa harus mempertimbangkan kebutuhan belajar mereka. Dalam metode pengajaran ini, pelajar dewasa akan lebih banyak melakukan diskusi dan kolaborasi. Menggunakan Teknologi Pelajar dewasa umumnya lebih terbiasa dengan teknologi. Oleh karena itu, penggunaan teknologi dalam metode pengajaran TTS dapat membantu pelajar dewasa lebih mudah memahami materi dan meningkatkan kemampuan mereka dalam menyelesaikan Teka-Teki Silang. Kesimpulan Dalam artikel ini, telah dibahas mengenai ilmu tentang metode mengajar pelajar dewasa TTS. Metode pengajaran yang efektif untuk pelajar dewasa akan membantu mereka lebih mudah memahami materi dan meningkatkan kemampuan mereka dalam menyelesaikan Teka-Teki Silang. Beberapa metode pengajaran yang efektif untuk pelajar dewasa TTS antara lain pendekatan kognitif, pendekatan Andragogi, dan menggunakan teknologi. Blog
SistemPengajaran satu murid dan satu guru merupakan Keinginan setiap pelajar agar lebih mudah memahami materi secara langsung dengan pengajar. Pusat Belajar Bahasa Inggris dengan menggunakan metode pengajaran satu murid dan satu guru berada di Jalan Bilal No 82 Medan dan Memiliki cabang di Binjai jalan T amir hamzah dek, nomor nya gak tau, t amir hamzah simpang kebun lada, depan asrama 212.
Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS metode mengajar pelajar dewasa. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS Teka Teki Silang populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Gunakan tanda tanya ? untuk huruf yang tidak diketahui. Contoh J?W?B
Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS metode mengajar. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan hasil yang lebih
Sebuah pergumulan yang sering dihadapi oleh para pendidik Kristen di gereja dalam beberapa dekade ini adalah kecilnya peran aktif dari warga jemaat dewasa untuk ikut terlibat dalam program pembinaan orang dewasa. Berdasarkan hasil penelitian Michael Harton, hal itu terjadi karena orang dewasa itu sendiri merasa tidak menemukan kebutuhan mereka dalam pembinaan tersebut. Kurikulum yang diajarkan dalam pembinaan orang dewasa dianggap tidak lebih dari sebuah hasil dugaan atau orientasi dari kebutuhan para pendidik semata. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free KONSEP DAN METODE PEMBELAJARAN UNTUK ORANG DEWASAJunihot SimanjuntakEmail junihots pergumulan yang sering dihadapi oleh para pendidik Kristen di gerejadalam beberapa dekade ini adalah kecilnya peran aktif dari warga jemaat dewasa untukikut terlibat dalam program pembinaan orang dewasa. Berdasarkan hasil penelitianMichael Harton, hal itu terjadi karena orang dewasa itu sendiri merasa tidak menemukankebutuhan mereka dalam pembinaan tersebut. Kurikulum yang diajarkan dalampembinaan orang dewasa dianggap tidak lebih dari sebuah hasil dugaan atau orientasidari kebutuhan para pendidik semata. McKenzie menyebut hal ini denganistilah „penyimpangan“., McKenzie, 1982139, karena dianggap bahwa kebutuhandari pendidik itu sendiri telah merenggutkebutuhan siswanya sendiri. Bahkanmenurut Robert Browning sebagaimanadikutip Ferris Jordan dalam artikelnya yangberjudul “Adult Life Structure”, kebanyakanorang memberi tendensi kepada orangmuda sebagai hidup yang penuhkegembiraan dan dinamis, danmenganggap orang dewasa sebagai orangyang bodoh, hidupnya statis dan tidakmemiliki banyak hal yang menyenangkan.Jordan, 198633.Kematangan psikologi orang dewasasebagai pribadi yang mampu mengarahkandiri sendiri ini mendorong timbulnyakebutuhan psikologi yang sangat dalamyaitu keinginan dipandang dan diperlakukanorang lain sebagai pribadi yangmengarahkan dirinya sendiri, bukandiarahkan, dipaksa dan dimanipulasi olehorang lain. Dengan begitu apabila orangdewasa menghadapi situasi yang tidakmemungkinkan dirinya menjadi dirinyasendiri maka dia akan merasa dirinyatertekan dan merasa tidak senang. Karenaorang dewasa bukan anak kecil, makapendidikan bagi orang dewasa tidak dapatdisamakan dengan pendidikan anaksekolah. Perlu dipahami apa pendorongbagi orang dewasa belajar, apa hambatanyang dialaminya, apa yang diharapkannya,bagaimana ia dapat belajar paling baik dansebagainya Lunandi, 1984. PendidikanJurnal Kharis Edisi IX, Januari 2012-Juni 1 atau usaha pembelajaran orang dewasamemerlukan pendekatan khusus dan harusmemiliki pegangan yang kuat akan konsepteori yang didasarkan pada asumsi ataupemahaman orang dewasa sebagai satu masalah dalampengertian andragogi adalahpandangannya yang mengemukakanbahwa tujuan pendidikan itu bersifatmentransmisikan pengetahuan. Tetapi dilain pihak perubahan yang terjadi sepertiinovasi dalam teknologi, mobilisasipenduduk, perubahan sistem ekonomi,dan sejenisnya begitu cepat terjadi. Dalamkondisi seperti ini, maka pengetahuan yangdiperoleh seseorang ketika ia berumur 21tahun akan menjadi usang ketika iaberumur40 tahun. Apabila demikian halnya, makapendidikan sebagai suatu proses transmisipengetahuan sudah tidak sesuai dengankebutuhan modern Arif, 1994. Oleh karenaitu, tujuan dari makalah ini adalah untukmengkaji berbagai aspek yang mungkindilakukan dalam upaya membelajarkanorang dewasa andragogi sebagai salahsatu alternatif pemecahan kependidikan,sebab pendidikan sekarang ini tidak lagidirumuskan hanya sekedar sebagai upayauntuk mentransmisikan pengetahuan, tetapidirumuskan sebagai suatu prosespendidikan sepanjang hayat long lifeeducation.Untuk mencapai tujuan tersebut,maka pertanyaan-pertanyaan berikut inidipakai untuk mendapatkan konsep danmetode pembelajaran untuk orang dewasa,yaitu“Apa yang dimaksud dengan andragogy?”,“Bagaimana gambaran kebutuhan orangdewasa menurut para ahli?”, “Bagaimanagambaran prinsip pendidikan orangdewasa?”, “Faktor-faktor apa sajakah yangmerupakan penghambat orang dewasadalam Belajar?”, dan “Bagaimanakahmetode pendidikan untuk orang dewasa?”Pengertian AndragogiAndragogi berasal dari bahasaYunani aner artinya orang dewasa, danagogus artinya memimpin. Istilah lain yangkerap kali dipakai sebagai perbandinganadalah pedagogi yang ditarik dari kata paidartinya anak dan agogus artinya secara harfiah pedagogi berarti senidan pengetahuan mengajar anak. Karenaitu, pedagogi berarti seni atau pengetahuanmengajar anak maka apabila memakaiistilah pedagogi untuk orang dewasa jelaskurang tepat, karena mengandung maknayang bertentangan. Sementara itu, menurutKartini Kartono, 1997, bahwa pedagogilebih baik disebut sebagai androgogi,yaitu ilmu menuntun/mendidik manusia;aner, andros = manusia; agoo= menuntun,mendidik adalah ilmu membentuk manusia;yaitu membentuk kepribadian seutuhnya,agar ia mampu mandiri di tengahlingkungan banyak praktek, mengajarorang dewasa dilakukan sama sajadengan mengajar anak. Prinsip-prinsip danasumsi yang berlaku bagi pendidikan anakdianggap dapat diberlakukan bagi kegiatanpendidikan orang dewasa. Hampir semuayang diketahui mengenai belajar ditarik daripenelitian belajar yang terkait dengan juga mengenai mengajar, ditarik daripengalaman mengajar anak-anak misalnyadalam kondisi wajib hadir dan semua teorimengenai transaksi guru dan siswadidasarkan pada suatu definisi pendidikansebagai proses pemindahan orang dewasa sebagai pribadi yangsudah matang mempunyai kebutuhan dalamhal menetapkan daerah belajar di sekitarproblem hidupnya. Kalau ditarik daripengertian pedagogi, maka andragogi2 Jurnal Kharis Edisi IX, Januari 2012-Juni secara harfiah dapat diartikan sebagai senidan pengetahuan mengajar orang karena orang dewasa sebagaiindividu yang dapat mengarahkan dirisendiri, maka dalam andragogi yang lebihpenting adalah kegiatan belajar dari siswabukan kegiatan mengajar guru. Olehkarena itu, dalam memberikan definisiandragogi lebih cenderung diartikansebagai seni dan pengetahuanmembelajarkan orang Belajar Orang DewasaAda dua alasan mengapa pentingkita harus memahami kebutuhan-kebutuhan orang dewasa itu sendiri, yaitualasan ideal dan alasan praktis. Sasaranyang hendak dicapai dalam pembahasanini adalah agar kita sebagai pendidik orangdewasa terhindar dari pemborosan sumberdaya yang berharga seperi waktu, uang,dan bahan-bahan yang diberikan dalamprogram ini. Kita menghendaki supayaorang dewasa bersedia mendengarkanapa yang diprogramkan oleh bidangpendidikan, apa yang sudah kita siapkanuntuk mereka. Kita menghendaki supayamereka untuk hadir! Semua kebutuhanutama mereka secara detail harus kitapelajari terlebih dahulu, supaya aktivitaspendidikan yang kita programkan bertemudengan kebutuhan melihat lebih jelas kebutuhanorang dewasa itu, berikut ini akandipaparkan empat macam teori kebutuhanorang dewasa, yaitu Pertama, teoripiramida kebutuhan Abraham Maslow.Lunandi, 19844Dalam Piramida Kebutuhan yangdikemukakan oleh Dr. Abraham Maslow,ada lima tingkatan kebutuhan utamamanusia, diantaranya fisik, keamanan,pengakuan, harga diri, dan tingkatan palingatas adalah perwujudan diri. Bertitik tolakdari pemikiran Piramida Kebutuhan Maslowtersebut, dapatlah kita pahami, bahwakebutuhan manusia paling dasar harusterpenuhi dahulu, sebelum ia mampumerasakan kebutuhan yang lebih kebutuhan paling dasar,yakni kebutuhan fisik berupa sandang,pangan dan papan belum terpenuhi, makasukar orangdiajak merasakan kebutuhan harga dapat dipahami bahwapendidikan bagi orang dewasa yangmenyangkut masalah harga diri tidak akanberarti dalam proses belajarnya, apabilasesuap nasi untuk mempertahankanhidupnya saja belum terpenuhi. Sebaliknyapendidikan bagi orang dewasa yangmembahas masalah bagaimanamemperoleh sesuap nasi tidak akandiperhatikan, apabila orang dewasa itu telahterpenuhi isi perutnya, pakainnya danrumah yang mengamankan segala miliknyaserta dirinya, bahkan jika ia telah mencapaitingkat pengakuan sebagai anggotamasyarakat yang berguna. Yang sangatpenting untuk diperhatikan oleh pendidikorang dewasa adalah apa yang dipelajari“pelajar”, bukan apa diajarkan “pengajar”.Kedua, teori struktur Daniel Jordan, Sebuah konsepesensial di dalam teori Daniel J. Levinsonsebagaimana dipaparkan Ferris Jordandalam artikelnya adalah pentingnyamemahami „struktur hidup individu.“Struktur hidup adalah pola atauperancangan hidup seseorang di setiapwaktu. Komponen- komponen yang utamatentang struktur hidup dihubungkan dengananeka pilihan kebutuhan-kebutuhanseseorang. Menurut Levinson, anekapilihan yang penting di dalam hiduporang dewasa bertalian dengan pekerjaan;keluarga, persahabatan dan berbagaimacam hubungan-hubungan kasih, sepertisuasana tempat ia tinggal, kesenangan,keterlibatan dalam hal- hal rohani, politik,dan komunitas hidup, sasaran jangkapanjang dan jangka pendek. Komponen-komponen yang paling sentral di dalamstruktur hidup seseorang adalah posisi,penikahan-keluarga, persahabatan danhubungan-hubungan dengan teman sebaya,etnisitas dan agama, dan teori James J. Deboy Jr.Sidjabat, 200856-57. Berdasarkankelompok usia dan kondisi keadaan ataustatus, Deboy kemungkinan kebutuhan-kebutuhan orang dewasa seperti berikuta Rejama tahap akhir atau pemuda 18-22tahun yang tengah mencari maknaJurnal Kharis Edisi IX, Januari 2012-Juni 3 hidupnya dan menantang orang dewasamengenai apa yang dipercayainya dan mengapademikian. Artinya, mereka sangat kritisnamun pembina mereka patut memberikanpelayanan yang tepat. b Mereka yangtidak menikah singles, yang tengahmenentukan pilihan terkait dengan karir,minat dan relasi- relasi bermakna. Merekabutuh pembinaan khusus. Mereka yangberstatus janda dan sekaligus menjadiorangtua single parents jugamembutuhkan pembinaan. c Pasanganmuda new married yang tengah menikmatimasa bulan madu. Pembinaan merekadiharapkan dapat memperlancarpenyesuaian diri di dalam membangunkeluarga. d Orangtua dari anak remaja,yang menghadapi tantangan anak-anakmereka yang mencari identitas diri. eMereka yang tengah bergumul dengankrisis pada usia paruh baya, yangmenyadari keterbatasan hidupnya dansekaligus memahami bahwa harapan-harapan masa lalu tidak mungkin lagidiwujudkannya. f Pasangan usia dewasa,yang anak-anaknya sudah bertumbuhdewasa dan membenahi hidup merekasendiri. g Para Janda dan duda yangmenghadapi perasaan kesepian, danmenyesuaikan diri dengan meninggalnyapasangan mereka. h Orang-orang yangsudah pensiun, yang membutuhkan cara-cara kreatif mengekspresikan diri setelahmeninggalkan pekerjaan. i Mereka yangsudah berusia lanjut, yang dilandaperasaan terabaikan dan diterpa perasaancemas menanti tibanya kematian, atautengah berada di panti jompo. j Merekayang hidup berpisah dari pasangannya ataubercerai, melalui masa-masa pahit danterluka dan biasanya membawa sikap-sikapnegatif juga prasangka buruk dari oranglain, ketika harus membenahi hidupnya. kMereka yang menjadi anggota masyarakatminoritas. Diberbagai daerah di tanah airkita, warga jemaat sering diperlakukansebagai golongan minoritas oleh kelompokmayoritas. Mereka membutuhkanperlengkapan bagaimana menunaikanpanggilan hidup secara kreatif.l Mereka yang berasal dari golonganekonomi lemah. Para petani di pedesaansering merasa minder atau inferior karenamembandingkan hidup mereka dengan4 Jurnal Kharis Edisi IX, Januari 2012-Juni masyarakat yang berhasil secara ekonomisdiperkotaan. Sementara itu diperkotaan punbegitu banyak warga jemaat yang keadaanekonominya lemah. Pembinaan terkaitdengan spritualitas Kristen berhubungandengan kehidupan ekonomi patut mendapatperhatian gereja juga. n Mereka yangmembawa kecacatan jasmani – buta,tuli, atau yang cacat secara mental danmembutuhkan Pendidikan Orang DewasaPertumbuan orang dewasa dimulaipertengahan masa remaja adolescencesampai dewasa, dimana setiap individutidak hanya memiliki kecenderungantumbuh ke arah menggerakkan diri sendiritetapi secara aktual dia menginginkanorang lain memandang dirinya sebagaipribadi yang mandiri yang memiliki identitasdiri. Dengan begitu orang dewasa tidakmenginginkan orang memandangnyaapalagi memperlakukan dirinya sepertianak-anak. Dia mengharapkan pengakuanorang lain akan otonomi dirinya, dandijamin ketentramannya untuk menjagaidentitas dirinya dengan penolakan danketidaksenangan akan setiap usahaorang lain untuk menekan, memaksa, danmanipulasi tingkah laku yang ditujukanterhadap dirinya. Tidak seperti anak-anakyang beberapa tingkatan masih menjadiobjek pengawasan, pengendalian orang lainyaitu pengawasan dan pengendalian orangdewasa yang berada di sekeliling, kegiatan pendidikan ataubelajar, orang dewasa bukan lagi menjadiobyek sosialisasi yang seolah-olah dibentukdan dipengaruhi untuk menyesuaikandirinya dengan keinginan memegangotoritas di atas dirinya sendiri, akan tetapitujuan kegiatan belajar atau pendidikanorang dewasa tentunya lebih mengarahkepada pencapaian pemantapan identitasdirinya sendiri untuk menjadi dirinya sendiri;atau, kalau meminjam istilah Rogers dalamKnowles 1979, kegiatan belajar bertujuanmengantarkan individu untuk menjadipribadi atau menemukan jati dirinya. Dalamhal belajar atau pendidikan merupakanprocess of becoming a person. Bukanproses pembentukan atau process of beingshaped yaitu proses pengendalian danmanipulasi untuk sesuai dengan orang lain;atau, kalau meminjam istilah Maslow1966, belajar merupakan proses untukmencapai aktualiasi diri self-actualization.Uraian di atas sesuai dengankonsepsi Rogers dalam Knowles 1979mengenai belajar lebih bersifat clientcentered. Dalam pendekatan ini Rogermendasarkan pada beberapa hipotesaberikut1 Setiap individu hidup dalam duniapengalaman yang selalu berubah dimanadirinya sendiri adalah sebagai pusat,dan semua orang mereaksi seperti diamengalami dan mengartikan pengalamanitu. Ini berarti bahwa dia menekankanbahwa makna yang datang dari maknayang dimiliki. Dengan begitu, belajar adalahbelajar sendiri dan yang tahu seberapa jauhdia telah menguasai sesuatu yang dipelajariadalah dirinya sendiri. Dengan hipotesasemacam ini maka dalam kegiatan belajar,keterlibatan siswa secara aktif mempunyaikedudukan sangat penting dan mendalam.2 Seseorang belajar dengan penuhmakna hanya apabila sesuatu yang diapelajari bermanfaat dalam pengembanganstruktur dirinya. Hipotesa ini menekankanpentingnya program belajar yang relevandengan kebutuhan siswa, yaitu belajar yangbermanfaat bagi dirinya. Dan tentunya iaakan mempersoalkan kebiasaan belajardengan mata pelajaran yang dipaksakanatas dirinya, sehingga seolah-olah dirinyatidak berarti.3 Struktur dan organisasi dirikelihatan menjadi kaku dalam situasiterancam, dan akan mengendorkanapabila bebas dari ancaman. Ini berartipengalaman yang dianggap tidak sesuaidengan dirinya hanya dapat diasimilasikanapabila organisasi diri itu dikendorkan dandiperluas untuk memasukkan pengalamanitu. Hipotesa ini menunjukkan realitasbahwa belajar kerap kali menimbulkan rasatidak aman bagi siswa siswa merasatertekan. Untuk itu, dianjurkan pentingnyapemberianJurnal Kharis Edisi IX, Januari 2012-Juni 5 iklim yang aman, penerimaan, dan salingbantu dengan kepercayaan dan tanggungjawab siswa.4 Perbedaan persepsi setiap siswadiberikan perlindungan. Ini berarti disamping perlunya memberikan iklim belajaryang aman bagi siswa juga perlupengembangan otonomi individu dari setiapsiswa. Hipotesa diatas memperkuatperkembangan dan terbentuknya teorimengenai teori belajar orang dewasa, danlebih jauh mempengaruhi perkembanganteknologi membelajarkan orang telah disebutkan di atas bahwadalam diri orang dewasa sebagai siswayang sudah tumbuh kematangan konsepdirinya timbul kebutuhan psikologi yangmendalam yaitu keinginan dipandang dandiperlakukan orang lain sebagai pribadiutuh yang mengarahkan dirinya tidak hanya orang dewasa tetapijuga pemuda atau remaja juga memilikikebutuhan semacam itu. Sesuai teoriPeaget 1959 mengenai perkembanganpsikologi dari kurang lebih 12 tahun keatas individu sudah dapat berfikir dalambentuk dewasa yaitu dalam istilah diasudah mencapai perkembangan pikir formaloperation. Dalam tingkatan perkembanganini individu sudah dapat memecahkansegala persoalan secara logik, berfikirsecara ilmiah, dapat memecahkanmasalah- masalah verbal yang kompleksatau secara singkat sudah tercapaikematangan struktur kognitifnya. Dalamperiode ini individu mulai mengembangkanpengertian akan diri self atau identitasidentitiy yang dapat dikonsepsikanterpisah dari dunia luar di dengan anak-anak, di sini remajaadolescence tidak hanya dapat mengertikeadaan benda-benda di dekatnya tetapijuga kemungkinan keadaan benda- bendaitu di duga. Dalam masalah nilai- nilairemaja mulai mempertanyakan danmembanding-bandingkan. Nilai-nilai yangdiharapkan selalu dibandingkan dengannilai yang aktual. Secara singkat dapatdikatakan remaja adalah tingkatankehidupan dimana proses semacam ituterjadi, dan ini berjalan terus sampaimencapai kematangan. Dengan begitujelaslah kiranya bahwa pemuda tidakhanya orang dewasa memiliki kemampuanmemikirkan dirinya sendiri, dan menyadaribahwa terdapat keadaan yangbertentangan antara nilai-nilai yang dianutdan tingkah laku orang lain. Oleh karena itu,dapat dikatakan sejak pertengaham masaremaja individu mengembangkan apa yangdikatakan„pengertian diri“ sense of identity.Faktor-faktor Penghambat OrangDewasa dalam Belajar. Sidjabat,200868-70Proses belajar manusia berlangsungterus hingga hembusan nafasnya yangterakhir. Pada dasarnya manusia belajardari pengalamannya yang diperolehnyasecara terus-menerus. Namun tidak dapatdipungkiri bahwa didapati adanya sejumlahkeluhan yang didapati di dalam diri manusiaitu. Keluhan tersebut juga sekaligus menjadihambatan yang harus diperhatikan olehpara pendidik Kristen dalam menyusunpembinaan orang dewasa secara dapat dijadikan sebagai bahanpertimbangan, mendiskusikannya empat faktor-faktor penghambat orang dewasa sepertidijelaskan berikut Pertama, hambatanfisiologis. Menurut Verner & Davidsonada enam faktor yang secara fisiologikdapat menghambat keikutsertaan orangdewasa dalam suatu program pendidikan,yaitu 1 Bertambah jauhnya titik-dekatpenglihatan, 2 Berkurangnya titik-jauhpenglihatan, 3 membutuhkan peneranganyang berdaya besar, 4 persepsi kontraswarna cenderung kearah merah daripadaspektrum, 5 Kemampuan menerima suaramakin berkurang, 6 Kemampuan untukmembedakan bunyi makin lima jenis hambatan fisiologisyang dialami oleh orang dewasa, seiringdengan bertambahnya usia, yaitu aPanca indera. Untuk mereka yang berusiadi atas empat puluh tahun, hambatan dalamindera penglihatan, dan pendengaransering terjadi. Hal ini disebabkan olehadanya penurunan daya-daya fisiologismanusia sejak di usia 35 tahun. bGanguan pernafasan seperti disebabkanbronkitis kronis, yang tentu saja dapatmengganggu konsentrasi belajar6 Jurnal Kharis Edisi IX, Januari 2012-Juni peserta yang lain. c Ganguan pencernaan,dapat membuat proses berpikir mengalamimasalah. d Gangguan kesehatan lainnya,termasuk penyakit diabetes yang membuatorang sering harus ke toilet ketika acarapembinaan tengah ruang belajar perludipikirkan baik agar peserta didik dapatlebih konsentrasi dalam mengikuti kegiatanbelajarnya. Kalau mengadakan retreatataupun camping beberapa hari misalnya,masalah gizi dan jadwal acara pun harusdipertimbangkan agar tidak terlalu hambatan segi psikologis orang dewasa dalambelajar juga perlu mendapat perhatian. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah aLemahnya motivasi. Ada dua jenis motivasi yang datang dari luareksternal seperti pujian orang, suasanabelajar yang menyenangkan, kawan-kawan yang mendukung dan menerima;atau adanya sanksi atau hukuman yangmenantang kalau tidak mengikuti kegiatandengan baik. Kedua, motivasi yang tumbuhdari dalam diri seperti seperti rasa ingintahu, perasaan puas dan bahagia. bKetidakstabilan emosi, sulit menguasai dirisendiri, khususnya dalam relasi denganorang lain di dalam atau di luar jarang ditemukan peserta pembinaanyang mudah tersinggung ketikapandangannya kurang berkenan bagirekan-rekannya.c Pengalaman masa lalu kekecewaaanatau frustrasi; pengalaman buruk dalamsegi belajar di sekolah atau di luar menjadi enggan berusaha untukmemahami hal-hal baru karena merasatidak berdaya atau kurang kompeten. dMekanisme pertahanan diri, yakni strategiyang dilakukan individu dalam menghadapimasalah seperti konflik – rasionalisasi,represi, penyangkalan diri, subtitusi, agresif,bersikap pasif, dll. Bila berhadapan denganmasalah orang dewasa akan menunjukkansatu atau lebih mekanisme pertahanan diridi dalam mengatasi diri danmenghadapinya.e Cara berpikir atau cara belajar tipelamban atau cepat; tipe teliti atau tergesa-gesa; tipe analisis atau sintesis; ada pulatipe perasa dan pemikir. Perbedaan iniharus dipahami oleh pembina orangdewasa, supaya kegiatan pembelajarandapat berjalan dengan baik. Kelebihanseorang peserta pembinaan dapatmelengkapi peserta hambatan sosiologis. Adalima hambatan psikologis orang dewasadalam belajar, yaitu a kebimbanganperan. Hal ini terutama dialami oleh pesertadidik dewasa awal yang belum tuntaspencarian jati dirinya. Mereka inginmencoba peran ini atau itu dan sebab itumenyibukkan diri dalam upaya itu. Haldemikian dapat mengurangi tingkatkonsentrasi. b suasana tidak akrab atautidak bersahabat. Suasana diantaraanggota kelompok yang kurang akrab ataukurang bersahabat dapat mengganggukegiatan belajar. Dalam situasi semacam ituperasaan sebagai “orang asing” terisolasibertumbuh, menyebabkan rasa tidak amandan tidak nyaman. Karena itu hambatan iniharus diatasi dengan baik dan untuk mengakrabkan para pesertadidik diperlukan sekali, seperti melaluipermainan. c beratnya tanggungjawabpemeliharaan atau rasa jenuh stagnasi.Hal ini umumnya dialami oleh mereka padatingkat usia dewasa paruh baya. Kegiatanbelajar mengajar bersama orang dewasaharus sedemikian rupa menyenangkan, dantidak dipenuhi dengan tugas-tugas yangberat. Apa yang dipelajari harus dirasakanbermanfaat di masa kini. d Kecewa atasmasa lalu. Perasaan kecewa atasperjalanan hidup di masa lalu dapatterbawa dalam kegiatan belajar yang diikutiorang dewasa. Mereka dapatmengungkapkan sikap pesismis atas apayang sedang dipelajari. Muncul perasaanbahwa kegiatan yang ditempuhnya tidakmembawa hambatan spiritual yangdihadapi dalam membelajarkan oleh orangdewasa adalah a belum menjadiciptaan baru di dalam Kristus bd. 1 2 Kor. 517. Hal ini membuat pesertadidik kurang berminat atau tidak memahamihal-hal rohani yang kita ajarkan. Kita tahubahwa dalam diri orang yang sudahdilahirkan kembali atauJurnal Kharis Edisi IX, Januari 2012-Juni 7 yang sungguh-sungguh percaya kepadaYesus Kristus, pekerjaan Roh Allah menjadilebih nyata. Roh itulah yangmembangkitkan berbagai potensi baru. bterlambat dalam pertumbuhan lamban 511-611. Jemaat penerima surat Ibranidahulu sikap mental seperti ini. Ini berkaitandengan sikap yang kurang memberi diriuntuk segera maju di dalam iman. Dewasaini pun banyak orang merasa kurang perlubertumbuh dalam hal kerohanian. Merekatidak melihat nilai dari iman itu sendiridalam kehidupan nyata. Masalah imandianggap hanya urusan masa depan dibalik kematian. Mereka kurang memberiusaha dan pemikiran bagi perkembangandiri mereka sendiri. c adanya dosa yangmenghambat bd. Ef. 430-32. Adanyadosa yang belum diakui dapat menggangupekerjaan Tuhan dalam kehidupan pahit, kemarahan, pikiran cabul,keterlibatan dengan kuasa gelap, antaralain merupakan perkara yang menghambatproses dan keefektifan Pendidikan Orang DewasaDalam pembelajaran orang dewasa,banyak metode yang diterapkan. Untukmemberhasilkan pembelajaran semacamini, apapun metode yang diterapkanseharusnya mempertimbangkan faktorsarana dan prasarana yang tersedia untukmencapai tujuan akhir pembelajaran, yakniagar peserta dapat memiliki suatupengalaman belajar yang suatu kekeliruan besarbilamana dalam hal ini, pembimbingsecara kurang wajar menetapkanpemanfaatan metode hanya karena faktorpertimbangannya sendiri yaknimenggunakan metode yang dianggapnyapaling mudah, atau hanya disebabkankarena keinginannya dikagumi oleh pesertadi kelas itu ataupun mungkin adakecenderungannya hanya menguasai satumetode tertentu saja. Sejalan dengan itu,menurut Lunandi 1987, 26, proses belajartersebut, dirinci menjadi seperti berikutPertama, kontinum proses pemilihan metode seharusnyaguru mempertimbangkan aspek tujuan yangingin dicapai, yang dalam hal ini mengacupada garis besar program pengajaranyang dibagi dalam dua jenis 1 rancanganproses untuk mendorong orang dewasamampu menata dan mengisi pengalamanbaru dengan mempedomani masa lampauyang pernah dialami, misalnya denganlatihan keterampilan, melalui tanya jawab,wawancara, konsultasi, latihan kepekaan,dan lain-lain, sehingga mampu memberiwawasan baru pada masing-masingindividu untuk dapat memanfaatkan apayang sudah diketahuinya. 2 Prosespembelajaran yang dirancang untuktujuan meningkatkan transferpengetahuan baru, pengalamanbaru, keterampilan baru, untuk mendorongmasing-masing individu orang dewasadapat meraih semaksimal mungkin ilmupengetahuan yang diinginkannya, apayang menjadi kebutuhannya, keterampilanyang diperlukannya, misalnya belajarmenggunakan program komputer yangdibutuhkan di tempat ia bekerja. Untukmenguraikan lebih lanjut apa yangdimaksud di atas, secara singkat diperincibagaimana hubungannya dengan keduaujung pada kontinum proses belajar, yaknipenataan atau penataan kembalipengalaman belajar di ujung yangsatu, dan perluasan pengalaman belajar diujung yang lain, dalam penataanpengalaman belajar berikut. Kedua,penataan pengalaman tekanannya pada perluasanpengalaman aspek penataan pengalamanbelajar mengajar, persiapan dan orientasimembuat pelajar enak. Mengutamakanmasalah harus mengungkapkan suksesdan yang kini tak dapat kegagalannyadi masa lalu, dipecahkan oleh pelajar,mengutamakan makna tetapi dapatpenilaian pengalaman masadipecahkannya setelah lampau untuk dapatmenda pat bahan baru. mengatasi masalahserupa di Membantu pelajar untukkemudian hari mengatasiketidakmampuannya menggumuli bahanbaru. Suasana dan kecepatanmerenungkan banyak tanpa menarik danbelajar tergesa- gesa dipengaruhimengasikkan di sangat oleh reaksi dankemampuan pelajar tentukan sangat oleh8 Jurnal Kharis Edisi IX, Januari 2012-Juni sifat dan isi pelajaran Peran yang mengajarmenciptakan suasana, mengenalmasalah lebih banyak memberi maknapada pelajar, menjelaskan pengalamanbelajar, sasaran pelajaran, memancingungkapan memberikan data danpengalaman, memberi konsep baru, atauumpan balik, membantu memperlihatkantingkah membuat genera lisasi laku yang belajar lebih mengungkapkandata, mengolah data dan banyakmengenai pengalaman dan konsep baru,pendapat nya, menganalisamempraktekkan bahan pengalamannya,menggali baru, melihat penerapan alternatifdan manfaat bahan baru pada situasi nyataSukses bergantung diri suasana bebasdari Kejelasan penyajian ancaman, rasakebutuhan baru, penghargaan pelajar untukmenemukan pelajar terhadap pendekatanbaru dalam pengajar, relevansi mengatasimasalah lama. bahan baru penilaian 198727-28.Gambaran di atas menunjukkanadanya beberapa program pendidikanorang dewasa, yang dalam pelaksanaanprogramnya membutuhkan kombinasiberbagai metode yang cocok sesuai situasidan kondisi yang diperlukan sehinggadicapai hasil yang orang dewasa belajar dapatdiperkirakan sebagai berikut a 1% melaluiindera perasa, b 1½% melalui indera peraba, c 3½% melaluiindera penciuman, d 11% melalui inderapendengar, dan e 83% melalui dengan itu, orang dewasabelajar lebih efektif apabila ia dapatmendengarkan dan berbicara. Lebih baiklagi kalau di samping itu ia dapat melihatpula, dan makin efektif lagi kalau dapatjuga mengerjakan. Komposisi kemampuantersebut dapat dilukiskan ke dalam piramidabelajar pyramida of learning seperti terlihatdalam piramida belajar orang dewasaberikut orang dewasa adalahsebagai proses menjadi dirinya sendiriprocess of becoming bukan prosesuntuk dibentuk process of beings shapedmenurut kehendak orang lain, makakegiatanJurnal Kharis Edisi IX, Januari 2012-Juni 9 belajar harus melibatkan individu atauclient dalam proses pemikiran apa yangmereka inginkan, mencari apa yang dapatdilakukan untuk memenuhi keinginan itu,menentukan tindakan apa yang harusdilakukan, dan merencanakan sertamelakukan apa saja yang perlu dilakukanuntuk mewujudkan keputusan itu. Dapatdikatakan disini tugas Pembelajaranorang dewasa pada umumnya adalahmenolong orang dewasa belajarbagaimana memikirkan diri mereka sendiri,mengatur urusan kehidupan merekasendiri dan mempertimbangkanpandangan dan interest orang lain. Dengansingkat menolong orang dewasa untukberkembang dan matang. Dalamandragogi, keterlibatan orang dewasadalam proses belajar jauh lebih besar,sebab sejak awal harus diadakan suatudiagnosa kebutuhan, merumuskan tujuan,dan mengevaluasi hasil belajar sertamengimplementasikannya secarabersama- untuk meniru ataumenjiplak model pembinaan orang dewasayang diterapkan di tempat lain harusdihindarkan. Pengembangan pembinaanorang dewasa harus sensitip kepadafakta. Yang dibutuhkan bukan sekedarkesiapan pembimbing untuk pembinaan orang dewasa harusmenyenangkan bagi orang dewasa itusendiri. Menyenangkan, karena kebutuhanmereka masing-masing dapat dipenuhidalam program pelatihan juga tidak dapat melakukanmetode pembinaan yang sama antaraanak- anak pedagogy dengan orangdewasa andragogy. Jikan seorang anakbelajar, itu dilakukan untuk mempesiapkanmasa depannya, tetapi orang dewasabelajar untuk menjawab kebutuhannyamasa kini. Jerry M. Stubblefield, dalam“Learning Differences in Adulthood” AChurch Ministering Adults harus mengerjakannya dengancara yang Injili, membimbing berdasarkannilai diri tiap-tiap individu yang diciptakan didalam gambar Allah dan aktivitas Allah yangmenebus tiap-tiap individu di dalam Jurnal Kharis Edisi IX, Januari 2012-Juni DAFTAR RUJUKANArif, Zainuddin1994 Andragogi. BandungAngkasa. Harlock, Elizabeth Psikologi Perkembangan. JakartaPenerbit ErlanggaKartono, Pengantar Ilmu Mendidik TeoritisApakah Pendidikan MasihDiperlukan? Bandung Malcolm The modern practics ofadult education, andragogyversus pedagogi. New York Association Press. Knowles, The Adult Learners A neglectedSpecies. Texas Gulf PublishingCompany Alkitab Perjanjian Laman danPerjanjian Baru. Jakarta LembagaAlkitab IndonesiaLunandi, Pendidikan Orang Dewasa. JakartaPT. GramediaMerriam, Sharan B. & Rosemary 1992 Learning in PublishersMcKenzie, Leon1982 The Religion Education of Ala ReligiousEducation PressPiaget, The growth of logical thinking fromchildood fo adolescence. NewYork Basic R. Conny, Putrawan, Made &Setiawan, TH. Dimensi Kreatif Dalam Filsafat Remaja Rosda B. Samuel2008 Pendewasaan Manusia Institut Alkitab TiranusStubblefield, Jerry M. ed1986 A Church Ministering to Tennessee BroadmanPressTamat, Tisnowati1984 Dari Pedagogik ke Pustaka Nurture That Is ChristianDevelopmental Persfectives onChristian Education. USA,Wheaton, Illinois A BridgePoint Book 12 Jurnal Kharis Edisi IX, Januari 2012-Juni ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Andragogijuga memiliki pengertian lain yaitu, sebagai sebuah konsep pembelajaran orang dewasa yang telah dirumuskan dan diorganisasikan secara sistematis sejak tahun 1920. Pendidikan orang dewasa adalah suatu proses yang menumbuhkan keinginan untuk bertanya dan belajar secara berkelanjutan sepanjang hidup. Bagi orang dewasa belajar berhubungan dengan bagaimana mengarahkan diri sendiri untuk bertanya dan mencari jawabannya (Pannen dalam Suprijanto, 2008).
Pengertian dan Jenis-Jenis Metode Mengajar_Dalam dunia pendidikan, Anda sebagai pendidik tentunya sangat paham dengan metode mengajar. Bagaimana cara guru menyampaikan pelajaran kepada murid dapat dilakukan dengan teknik atau metode mengajar tersebut. A. Pengertian Metode Mengajar Metode menurut Djamaludn dan Adbullah Ali dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam 1999 ialah jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut WJS. Poerwadarminta dalam KBBI metode mempunyai arti cara yang telah diatur untuk mencapai suatu maksud. Sedangkan kata Mengajar adalah suatu usaha/kegiatan yang dilakukan oleh guru, dengan sedemikian rupa sehigga tingkah laku siswa berubah menuju ke arah yang lebih baik. Sedangkan menurut Gagne, Briggs, dan Wagner dalam Winataputra 2008 pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada diri siswa. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional juga menjabarkan definisi tentang pembelajaran yaitu proses interaksi peserta didik dengan pendididik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar tertentu. Pembelajaran bisa diartikan sebagai suatu bantuan yang diberikan oleh pendidik dalam hal ini guru kepada peserta didik, agar peserta didik atau siswa tersebut dapat menyerap atau memperoleh ilmu pengetahuan. Jadi, pengertian metode mengajar ialah suatu cara atau jalan yang ditempuh oleh seorang tenaga pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik, sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan bisa dicapai dengan baik. Metode mengajar atau metode pembelajaran juga dapat diartikan sebagai sebuah strategi yang digunakan oleh guru sebagai media guna mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan sebelumnya. Tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan ini kemudian mendorong seorang guru atau pengajar untuk mencari metode yang tepat dan efektif agar penyampainnya dapat diserap dengan baik oleh para siswa. B. Macam-Macam Metode Mengajar Dalam dunia pendidikan, metode mengajar bukan hanya terdiri dari satu jenis saja. tapi, guru bisa menerapkan berbagai jenis metode mengajar yang tepat dan sesuai dengan jenis materi yang disajikan. Ada beberapa jenis metode mengajar yang selama ini telah umum digunakan dalam dunia pendidikan, yaitu 1. Metode Ceramah Metode mengajar ceramah adalah salah satu metode yang paling umum, paling lama, dan paling banyak dijumpai dalam proses belajar mengajar. Metode ceramah adalah penutuan materi pelajaran secara lisan dari guru kepada siswa. Menurut Ibrahim 2003, metode ceramah adalah cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan ataupun informasi maupun uraian tentang suatu pkok bahasan serta masalah secara lisan. Guru yang menerapkan metode ceramah dalam proses belajar mengajarnya harus benar-benar mengusai materi pembelajaran. Tapi metode ceramah ini juga memiliki banyak kelemahan seperti siswa yang pasif dan hanya guru yang aktif, membosankan, serta sukar mengukur tingkat pemahaman siswa. 2. Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab ini memungkinkan komunikasi antara guru dengan siswa. Biasanya guru akan memberikan pertanyaan pancingan kepada siswa, kemudian siswa bertugas menjawab ataupun sebaliknya. Metode ini memiliki beberapa kelebihan misalnya saja bisa membuat siswa lebih aktif, lebih konsentrasi, berani, dan berfikir kreatif serta kritis. Tapi metode ini juga memiliki beberapa kelemahan seperti timbulnya suasana tegang di kelas jika guru tidak bisa mengelola atmosfer santai tapi serius, terkaadang susah membuat pertanyaan yang bisa dipahami oleh siswa, membuang banyak waktu, dan kadang pertanyaan tidak bisa mencakup seluruh kelas. 3. Metode Diskusi Dalam metode diskusi ini siswa didorong aktif untuk menemukan pengetahuannya sendiri, sedangkan guru hanya menjadi pembimbing. Siswa bisa membentuk kelompok diskusi dan menemukan jawaban atas permasalahan yang tengah dipelajarinya. Metode diskusi ini bisa melatih keberanian, sikap kritis, kreatifitas, saling menghargai, dan sikap musyawarah pada diri siswa. Tapi metode diskusi juga memiliki kelemahan biasanya dari sisi waktu yang panjang, tidak efektif untuk kelompk besar, informasi yang didapatkan terbatas, serta hanya dikuasai oleh siswa yang berani bicara. 4. Metode Eksperimen Percobaan Metode eksperimen adalah cara menyajikan materi pembelajaran yang mengutamakan siswa untuk menemukan sendiri inti materi melalui percobaan. 5. Metode Demonstrasi Metode demonstrasi adalah cara menyajikan materi pelajaran dengan memperagakan langsung kepada siswa tentang suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari. Selain metode mengajar yang umum di atas, ada juga metode bermain peran, problem solving, proyek, karya wisata, latihan, dan pemberian tugas Itulah pengertian metode mengajar dan beberapa contohnya. Sebenarnya masih banyak lagi contoh lain terkait metode mengajar, karena hingga saat ini masih terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
Pedagogyof adult education atau ilmu mengajar orang dewasa. Tentunya istilah tersebut tidak benar. Lalu di kemudian hari lahirlah istilah Andragogi, yang berasal dari Bahasa Latin andro yang berarti orang dewasa (adult) dan agogos yang berarti memimpin atau membimbing. Jadi Andragogi adalah ilmu bagaimana memimpin atau membimbing orang dewasa atau ilmu mengajar orang dewasa.
Ilmu Tentang Mengajar Pelajar Dewasa Tts. Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS ilmu tentang metode mengajar pelajar dewasa. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS Teka Teki Silang populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Gunakan tanda tanya ? untuk huruf yang tidak diketahui. Contoh J?W?B. Kunci Jawaban TTS Praktis PENDIDIKAN 8 [ Bahasa Indonesia ] Saya akan menyajikan solusi dalam topik ini TTS Praktis Kategori PENDIDIKAN ini tersedia dalam permainan dan iTunes store dan terdiri dari mencari kata-kata dari huruf dan menempatkannya dalam teka-teki silang. Sekarang Anda tidak perlu lagi menyediakan pensil dan penghapus untuk mengisi TTS. Karena sekarang telah hadir permainan klasik Teka Teki Silang di perangkat Anda. 1 Pengakuan pemerintah terhadap suatu lembaga pendidikan – AKREDITASI. 6 Karangan ilmiah untuk memperoleh gelar doktor – DISERTASI. 10 Ilmu tentang metode mengajar pelajar dewasa – ANDRAGOGI. Metode Mengajar Pelajar Dewasa Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS metode mengajar pelajar dewasa. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS Teka Teki Silang populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. untuk huruf yang tidak diketahui. Kunci Jawaban TTS Praktis 483 [ Bahasa Indonesia ] Saya akan menyajikan solusi dalam topik ini TTS Praktis ini tersedia dalam permainan dan iTunes store dan terdiri dari mencari kata-kata dari huruf dan menempatkannya dalam teka-teki silang. Apakah Anda adalah penggemar Teka Teki Silang? Sekarang Anda tidak perlu lagi menyediakan pensil dan penghapus untuk mengisi TTS. Karena sekarang telah hadir permainan klasik Teka Teki Silang di perangkat Anda. 3 – Dibangun di tepi sungai untuk menahan air TANGGUL. 4 – Jalan yang lebih dekat untuk sampai ke tujuan PINTAS. 17 – Ilmu tentang metode mengajar pelajar dewasa ANDRAGOGI. 18 – Pengumpulan bukti aktivitas dari suatu acara DOKUMENTASI. Ketika Anda selesai dengan Level ini, Anda bisa merujuk ke topik berikut untuk menemukan semua kata yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan Level TTS Praktis 484. Kunci Jawaban TTS Praktis 996 [ Bahasa Indonesia ] Saya akan menyajikan solusi dalam topik ini TTS Praktis ini tersedia dalam permainan dan iTunes store dan terdiri dari mencari kata-kata dari huruf dan menempatkannya dalam teka-teki silang. Apakah Anda adalah penggemar Teka Teki Silang? Sekarang Anda tidak perlu lagi menyediakan pensil dan penghapus untuk mengisi TTS. Karena sekarang telah hadir permainan klasik Teka Teki Silang di perangkat Anda. Negara kecil di Asia Selatan BHUTAN. Ilmu tentang metode mengajar pelajar dewasa ANDRAGOGI. Ketika Anda selesai dengan Level ini, Anda bisa merujuk ke topik berikut untuk menemukan semua kata yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan Level TTS Praktis 997. Pentingnya Pendidikan Karakter Bagi Pelajar Biasanya itulah kegunaaan dari guru BK untuk mengubah karakter seseorang menjadi lebih baik. Pada saat ini di zaman modern bahaya globalisasi serta modernisasi sangat mempengaruhi karakter pribadi seseorang. Kreativitas adalah faktor yang positif apabila faktor tersebut bisa semakin ditingkatkan, dengan adanya pendidikan karakter ini lah kamu bisa mengasah kreativitas seseorang supaya menjadi lebih baik, kreativitas seseorang pasti tak sama-beda biasanya tergantung bagaimana kegemarannya, dengan semakin mengasah kegemaran yang dimiliki seseorang pasti bakal memunculkan kreativitas yang lebih, serta apabila ada persoalan yang muncul maka bakal cepat diatasinya. Manusia adalah makhluk sosial yang sangat membutuhkan seseorang untuk menolong dalam kesehari-harinya, dengan meningkatnya kepedulian terhadap sesama bakal memberikan akibat yang positif dari diri seseorang tersebut, menambah kepedulian terhadap sesama bisa kamu lakukan dengan sedekah, bergotong-royong antar RT serta RW setempat, jadi mereka mengenal kamu sebagai pribadi yang mempunyai kepedulian. Sifat kepemimpinan seseorang pasti tak sama-beda tingkatan faktor ini bisa dilihat ketika dirinya mengambil keputusan. Supaya keputusan yang diambil tak memunculkan kerugian bagi diri sendiri maupun orang lain. Dengan adanya pendidikan karakter ini bakal mengajarkan seseorang untuk melatih sifat kepemimpinannya. Ketika itu nilai karakter yang diutamakan adalah apresiasi atas kemerdekaan, kedaulatan, serta kepercayaan pada kekuatan sendiri. Untuk mengenal karakter seseorang kamu bisa memantau serta menghayati karakteristik dari orang tersebut. Cara Menghormati Orang Tua dan Guru dalam Kehidupan Sehari-hari Tuhan, Pencipta alam semesta, memerintahkan semua manusia untuk selalu berbakti terhadap orang tua dan guru sampai kapanpun. Bahkan doa-doa dari orang tua dan guru dinilai memiliki peran yang penting dalam keberhasilan kita. Tidak dapat dipungkiri bahwa orang tua dan guru memiliki andil besar dalam kehidupan kita. Orang tua sangat berperan dalam merawat, menjaga, dan mendidik anaknya sejak lahir hingga beranjak dewasa. Salah satu wujud penghormatan kita kepada orang tua adalah dengan selalu berkata lemah lembut dan sopan. Oleh karena itu, kita perlu untuk berhati-hati dalam bersikap dan bertindak sehingga tidak mencoreng nama baik mereka. Jangan sampai menjadikan kekurangan guru sebagai celah untuk memperdaya mereka atau mengumbarnya kepada siapa saja. 9 Games untuk Belajar Bahasa Inggris Haha, tentu saja permainan ini sangat cocok untuk kalian, terutama yang ingin berlatih mengembangkan pengetahuan akan berbahasa Inggris ya. Tujuan dari games Word Matching ini tentu adalah untuk melatih kata sinonim dan juga antonim. Sebagai instruktur, tentu kita hanya harus mencari kata-kata yang mudah untuk dicari persamaan atau lawan katanya. Mula-mula, instruktur harus mempersiapkan beberapa jenis benda kecil yang mudah untuk diidentifikasi seperti misal penggaris, pensil, penghapus, buku, dan lain sebagainya. Contohnya begini, apabila si pemain diberikan sebuah pensil, dia akan mengucapkan kalimat seperti it is long, it is heavy, it is wood, … i think it is a pencil’. Oh iya, manfaat dari permainan in adalah untuk membat memory tentang kosakata yang sudah kita ketahui itu jadi bisa bertahan sangat lama loh ya! Yap, cara memainkan permainan Miming ini adalah denga meminta salah satu pemain untuk memperagakan seekor binatang, pekerjaan, kegiatan, atau apa saja yang dipilih. Ayo, kapan lagi bisa bermain sambil mendapatkan berbagai macam ilmu untuk mengembangkan pengetahuan berbahasa Inggris?
DalamPeraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negen Sipil, antara lain ditetapkan jenis-jenis Diklat PNS. dan metode pengajaran, fasilitas
Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 67BAB 5Pembelajaran DewasaNorzaini AzmanPendahuluanDalam konteks pendidikan tinggi, para pelajar adalah unik dan mereka membawa pelbagai jenis pengalaman dan motivasi ke dalam situasi pendidikan. Bab ini akan meneliti sebahagian teori tentang pembelajaran dewasa. Pertimbangan diberi kepada cirian umum pelajar dewasa dan bagaimana cirian ini mempengaruhi proses pengajaran dan pembelajaran. Berikutnya, kemahiran mengajar yang perlu ada pada setiap pensyarah akan disentuh. Akhirnya, teori pengajaran dan pembelajaran serta kemahiran penting untuk membina pembelajaran yang efektif untuk pelajar dewasa akan DewasaPembelajaran dewasa merujuk kepada proses di mana setiap individu cuba mengubah atau meningkatkan pengetahuan, nilai, kemahiran atau strategi. Pembelajaran dewasa adalah satu terma yang luas merangkumi pendidikan kolej dan universiti, latihan berasaskan pekerjaan, pendidikan komuniti atau peningkatan kendiri. Pembelajaran dewasa adalah penting seiring dengan perubahan dunia semasa di mana fakta-fakta dan pendekatan yang kita pelajari daripada pendidikan formal akan menjadi tidak berguna lagi dalam tempoh beberapa tahun akan datang. Pembelajaran sepanjang hayat mempunyai implikasi ekonomi, memberi sumbangan kepada pertumbuhan masyarakat, membantu membawa perubahan, dan meningkatkan kualiti hidup bagi setiap individu. Boleh dikatakan bahawa pembelajaran dewasa adalah mengenai perubahan – perubahan dalam sikap, pengetahuan, tingkah laku, kemahiran, cara berfi kir dan produktiviti. 68Cirian Pelajar DewasaUntuk menjadi seorang pendidik yang berkesan, kita perlu memahami tentang cara terbaik bagaimana pelajar dewasa belajar. Berbanding kanak-kanak dan remaja, pelajar dewasa mempunyai kehendak dan keperluan yang istimewa sebagai pelajar. Malcolm Knowles 1980 telah mengenalpasti cirian pelajar dewasa seperti berikut• Pelajar dewasa adalah bebas dan mempunyai hala tuju kendiri. Mereka perlu bebas untuk mendorong diri mereka sendiri. Pensyarah mestilah sentiasa melibatkan penyertaan aktif pelajar dalam proses pembelajaran dan bertindak sebagai fasilitator. Khususnya, pensyarah mestilah mendapatkan perspektif pelajar tentang topik-topik yang akan dipelajari dan memberi ruang untuk mereka melaksanakan projek yang berkaitan dengan minat mereka. Pensyarah sewajarnya membiarkan pelajar mengambil tanggungjawab bagi persembahan dan kepimpinan kumpulan. Mereka mestilah bertindak sebagai fasilitator, membimbing pelajar untuk mendapatkan pengetahuan secara tersendiri dan mengalakan pelajar tidak bergantung kepada fakta yang disediakan oleh fasilitator. Akhirnya, mereka perlu menunjukkan kepada pelajar bagaimana aktiviti pembelajaran akan membantu pelajar mencapai matlamat yang diharapkan. • Pelajar dewasa telah mengumpulkan asas pengalaman hidup dan pengetahuan meliputi aktiviti berkaitan kerja, tanggungjawab keluarga dan pendidikan terdahulu. Pensyarah perlu mengaitkan pembelajaran dengan asas pengetahuan atau pengalaman tersebut. Untuk membantu pelajar berbuat demikian, pensyarah perlu melakarkan pengetahuan dan pengalaman yang relevan dengan topik yang dibincangkan. Mereka perlu mengaitkan pelbagai teori dan konsep dengan pengalaman pelajar serta mengenalpasti nilai pengalaman dalam pembelajaran.• Pelajar dewasa merupakan individu yang berorientasikan matlamat. Apabila mendaftar sesuatu kursus, mereka biasanya tahu apakah matlamat yang ingin dicapai. Oleh itu, mereka menghargai program pendidikan yang disusun baik 69dan mempunyai elemen yang jelas. Tenaga pengajar perlu menunjukkan bagaimana kelas tersebut akan membantu pelajar mencapai matlamat. Pengelasan matlamat dan objektif kursus ini perlu disiapkan pada awal permulaan kursus.• Pelajar dewasa adalah berorientasikan kerelevanan. Mereka mesti melihat apakah rasionalnya untuk mempelajari sesuatu perkara. Pembelajaran haruslah bersesuaian dengan pekerjaan atau tanggungjawab lain yang memberi nilai kepada mereka. Oleh itu, pensyarah perlu mengenalpasti objektif bagi pelajar dewasa sebelum kursus bermula. Ini bermakna, segala teori dan konsep mestilah mempunyai kaitan dengan kebiasaan pelajar. Kehendak ini boleh dipenuhi dengan memberi peluang kepada pelajar memilih topik atau projek yang berkaitan dengan minat mereka.• Pelajar dewasa adalah praktikal iaitu mereka memberikan fokus kepada aspek pembelajaran yang paling berguna dalam pekerjaan. Mereka tidak mungkin berminat dengan pengetahuan semata-mata. Pensyarah harus memberitahu pelajar dengan jelas bagaimana pelajaran tersebut berguna dalam pekerjaan dan kehidupan mereka.• Seperti mana dengan pelajar dari kelompok lain, pelajar dewasa perlu ditunjukkan rasa hormat. Pensyarah mestilah memperakui kekayaan pengalaman yang dimiliki oleh pelajar dewasa. Pelajar seharusnya dilayan sama rata dalam pengalaman dan pengetahuan serta dibenarkan menyuarakan pendapat secara bebas di dalam Andragogi didefi nisikan oleh Knowles 1980 sebagai seni dan sains yang membantu pelajar dewasa untuk belajar the art and science of helping adults learn. Model andragogi adalah berpandukan lima andaian, masing-masing mempunyai hubungan terhadap kemampuan atau kebolehan pelajar serta kehendak dan keinginan untuk bertanggungjawab terhadap pembelajaran. Jadual menjelaskan kelima-lima andaian yang menjadi paksi model andragogi. 70Jadual Andaian-Andaian Andragogi Andaian-Andaian Andragogi Knowles 1980Konsep PelajarConcept of the LearnerSemasa proses kematangan, seseorang akan berubah daripada bergantung kepada orang lain kepada meningkatkan hala tuju kendiri, tetapi pada kadar yang berbeza bagi individu yang berbeza dan dalam dimensi kehidupan yang berlainan. Pensyarah bertanggungjawab untuk menggalakkan dan membimbing perubahan ini. Pelajar dewasa mempunyai keperluan psikologi yang mendalam untuk menjadi seorang yang mempunyai hala tuju kendiri, tetapi mereka mungkin bergantung kepada orang lain dalam situasi-situasi tertentu. Peranan Pengalaman PelajarRole of the Learner’s ExperienceSejajar dengan sifat manusia membesar dan membangun, pelajar dewasa mengumpul sejumlah pengalaman yang boleh menjadi sumber yang kaya untuk pembelajaran—bagi diri sendiri dan orang lain. Tambahan pula, pelajar menerapkan lebih banyak makna ke dalam pembelajaran yang mereka hasilkan daripada pengalaman berbanding dengan pengalaman yang diperolehi secara pasif. Sewajarnya, teknik-teknik penting dalam pendidikan adalah melibatkan pengalaman-seperti eksperimen makmal, perbincangan kes-kes penyelesaian masalah, pengalaman lapangan dan sebagainya. Kesediaan untuk BelajarReadiness to LearnPelajar dewasa mulai bersedia untuk belajar sesuatu pekara apabila mereka mempunyai pengalaman dalam keperluan untuk belajar bagi membolehkan mereka berpuas hati dengan tugasan dan ujian hidup yang sebenar. Pendidikan mempunyai tanggungjawab untuk menghasilkan persekitaran kondusif dan menyediakan peralatan serta prosedur yang membantu pelajar memperolehi ”keperluan untuk tahu”. Program pembelajaran sepatutnya diatur berdasarkan aplikasi kehidupan sebenar dan disusun mengikut tahap kesediaan pelajar untuk MasaTime PerspectivePembelajaran mestilah berkaitan dengan masalah sebenar dan berorientasikan tugasan. Pelajar berminat dengan aplikasi pengetahuan yang segera immediate application of knowledge. Aktiviti pembelajaran perlu jelas dengan kesesuaian keperluan pelajar dewasa. Orientasi PembelajaranOrientation to learningPelajar melihat pendidikan sebagai proses membina peningkatan kecekapan untuk mencapai potensi keseluruhan dalam hidup. Mereka perlukan kemahiran untuk mengaplikasikan apa jua pengetahuan dan kemahiran yang diperolehi pada hari ini untuk hidup dengan lebih efektif pada hari esok. Oleh itu, pengalaman pembelajaran perlu disusun di sekitar kategori pembangunan kompetensi kerana orientasi pembelajaran mereka adalah berteraskan pencapaian. 71Andragogi vs PedagogiAndragogi atau pendidikan pembelajaran dewasa adalah berbeza dari pedagogi iaitu seni dan sains dalam membantu mengajar kanak-kanak. Kedua-dua model ini sangat berguna jika dilihat sebagai keterusan pembelajaran yang saling berhubung antara satu sama lain. Model pedagogi memberikan tanggungjawab yang penuh kepada guru untuk membuat keputusan tentang pembelajaran serta meletakkan pelajar dalam situasi yang memerlukan mereka mematuhi arahan guru. Pelajar belajar apabila mereka diberitahu apa yang mereka perlu pelajari supaya melepasi tahap gred yang kita mempunyai pengalaman dalam mengunakan model pedagogi kerana ia merupakan gaya pengajaran yang sering digunakan di kebanyakan sekolah rendah, sekolah menengah, kolej dan institusi pendidikan lain. Apabila kita memasuki profesion akademik dan diminta untuk merangka suatu rancangan mengajar, biasanya model pedagogi akan mempengaruhi reka bentuk aktiviti-aktiviti yang dihasilkan kerana model pedagogi digunakan secara meluas dalam sistem pendidikan dan latihan di Malaysia sejak sekian andragogi pula memfokuskan tentang aspek keseluruhan pelajar dewasa iaitu emosi, psikologi dan intelektual. Oleh itu, ia memberi penekanan yang lebih tinggi terhadap mengenalpasti keperluan dan cirian pelajar. Dari perspektif andragogi, pelajar dewasa digalakkan untuk lebih bertanggungjawab terhadap pembelajaran mereka sendiri apabila berada di dalam persekitaran pembelajaran. Untuk memudahkan proses ini, pelajar memerlukan galakan dan bantuan daripada pensyarah. Ini berbeza dengan peranan tradisional di mana pensyarah adalah pakar dan hanya menyampaikan kandungan, pengetahuan dan Mana?Penggunaan mana-mana model pembelajaran membawa implikasi tertentu kepada proses pengajaran dan pembelajaran. Perkara asas bagi orientasi pedagogi ialah isi kandungan. Pensyarah yang memiliki orientasi pedagogi yang kuat kebanyakannya risau tentang konten atau kandungan yang perlu ada dalam situasi pembelajaran; 72bagaimana kandungan pembelajaran boleh diatur kepada unit-unit yang dapat dikendalikan; urutan yang paling logik mempersembahkan unit-unit tersebut; dan cara-cara yang paling cekap menyalurkan kandungan perkara asas bagi orientasi andragogi ialah proses. Proses andragogi terdiri daripada tujuh elemen menetapkan iklim fi zikal dan psikologi; melibatkan pelajar dalam merancang pembelajaran mereka; melibatkan pelajar dalam mendiagnosis keperluan pembelajaran mereka; melibatkan pelajar dalam merumus objektif pembelajaran mereka; melibatkan pelajar dalam membentuk perancangan pembelajaran; membantu pelajar merancang pembelajaran mereka sendiri; dan melibatkan pelajar dalam menilai hasil pembelajaran mereka. Jadual menunjukkan rumusan andaian model andragogi berbanding model pedagogi. Dengan meletakkan kesemua andaian ini secara bersebelahan, perbezaan dalam orientasi terhadap pelajar mudah untuk dibuat Andaian Model Andragogi berbanding Model PedagogiModel Pedagogi Model AndragogiKeperluan untuk TahuPelajar hanya perlu tahu bahawa mereka harus belajar apa yang guru ajar jika mahu lulus dan diberi gred; mereka tidak perlu tahu bagaimana perkara yang dipelajari akan digunakan dalam kehidupan. Pelajar dewasa perlu tahu mengapa mereka perlu belajar sesuatu sebelum berusaha untuk mempelajarinya. Apabila mereka mengambil keputusan belajar sendiri, mereka akan menggunakan tenaga sepenuhnya untuk meneroka kepentingan pelajaran dan akibat yang mungkin berlaku jika tidak Kendiri PelajarGuru melihat pelajar sebagai personaliti yang bergantung kepada guru, maka konsep kendiri pelajar akhirnya menjadi personaliti bersandar dependent personality Pelajar dewasa mempunyai konsep kendiri yang ingin bertanggungjawab ke atas keputusan sendiri untuk kehidupan mereka sendiri. Oleh itu, pelajar dewasa mempunyai “keperluan psikologi” terhadap hala tuju kendiri dalam proses pembelajaran. 73Peranan Pengalaman PelajarPengalaman pelajar tidak begitu berperanan sebagai sumber pembelajaran yang bernilai kepada guru, penulis buku teks, dan pengeluar peralatan audio visual. Oleh itu, teknik penyampaian seperti kuliah, senarai bahan bacaan dan sebagainya, adalah tulang belakang kepada metodologi dewasa mempunyai pengalaman yang lebih luas dan kualiti pengalaman yang berbeza berbanding remaja. Maka, terdapat kepelbagaian dalam perbezaan individu untuk BelajarGuru memberitahu pelajar apa yang perlu dipelajari dan pelajar bersedia mempelajarinya jika ingin lulus dan diberi dewasa bersedia untuk belajar semua perkara yang mereka perlu tahu dan berupaya mengendalikannya dalam situasi kehidupan untuk PembelajaranPelajar mempunyai orientasi berpusatkan subjek untuk belajar; mereka melihat pembelajaran sebagai memperolehi kandungan sesuatu subjek. Oleh itu, pengalaman pembelajaran adalah tersusun berpandukan kepada logik kandungan subjek dewasa adalah individu yang berteraskan kehidupan life-centred, berorientasi tugasan atau masalah dalam proses pembelajaran. Pelajar dewasa bermotivasi untuk belajar sesuatu demi mengembangkan ilmu yang dilihat akan membantu mereka menjalankan tugas atau menguruskan masalah dalam kehidupan bermotivasi untuk belajar disebabkan motivasi luaran – gred, ganjaran dan teguran guru, tekanan ibu bapa. Knowles, 1990, pp. 55-56Walaupun pelajar dewasa memberi respon kepada sebahagian motivasi luaran, namun motivasi yang paling berkesan ialah tekanan dalaman. Knowles, 1990, universiti perlu memberikan perhatian yang serius terhadap isu transisi sekolah-universiti. Dalam sistem pembelajaran di Malaysia, kemasukan pelajar dari sekolah ke universiti memerlukan masa penyesuaian. Ini kerana pelajar sekolah telah didedahkan kepada pendekatan pedagogi sementara pendidikan di universiti menuntut pendekatan pembelajaran andragogi. Pensyarah seharusnya memainkan peranan penting untuk memudahkan proses penyesuaian dimana teori andragogi dan pedagogi perlu digembeling bagi memberi masa pelajar beradaptasi dengan keperluan pendidikan pelajar dewasa. 74Andragogi & Pendidikan BerpusatkanApakah perkaitan model andragogi dengan model pendidikan berpusatkan pelajar student-centred education? Pendidikan berpusatkan pelajar ialah keperluan untuk membetulkan semula semua matlamat, andaian dan latihan pendidikan tradisional yang dahulunya berpusatkan guru Roger 1969. Pada hakikatnya, andragogi dan pendidikan berpusatkan pelajar melihat pembangunan pembelajaran secara holistik sebagai pekara semulajadi dan amat penting dalam mencapai pembelajaran sepanjang hayat. Untuk membantu memahami dua model ini, teori Rogers 1969 dan Knowles 1970 diteliti dari aspek lima cirian asas penting dalam setiap proses pendidikan - kandungan, sumber, pelajar, pembelajaran dan guru/fasilitator Jadual Perbezaan Andaian Andragogi dan Pendidikan Berpusatkan PelajarAndragogi Berpusatkan Pelajar Komen dan PerbandinganKonsep KendiriPeningkatan pembelajaran kendiriBerdikariPotensi semulajadiKeazamanResponsif kendiriPembelajaran holistikPada dasarnya adalah sama. Setiap satu berasaskan konsep seperti yang wujud dalam diri self-actualisation.Pengalaman Pengalaman pelajar merupakan sumber yang kaya untuk pembelajaran. Potensi semulajadi Knowles 1980 menekankan tentang pengalaman pelajar, sedangkan Rogers 1969 melihat bahawa tiada peluang yang berbeza untuk Pembinaan tanggungjawab peranan-peranan semulajadiDesakan perubahan pembelajaranAktif/praktikalRogers dan Knowles sependapat. Rogers mengingatkan tentang ancaman caution to threats.Perspektif MasaAplikasi serta-mertaAktif/praktikal Knowles lebih menekankan hubungan masa berbanding PembelajaranBerasaskan masaalahResponsif kendiriAktif/PraktikalKedua-dua teori menekankan keutamaan aktif/pembelajaran berasaskan daripada Knowles 1978110, Rogers, 1969 157-163 dan Boyer 1982 59-63. 75Berdasarkan perbandingan andragogi dan pendidikan berpusatkan pelajar, kedua-duanya mempunyai persamaan dalam kebanyakan kategori. Rogers dan Knowles menganggap pembelajaran holistik sebagai pembelajaran yang paling ideal. Dalam proses pengajaran, mereka mengutamakan kecekapan fasilitator yang pelbagai. Terdapat hanya satu perbezaan iaitu dari aspek konsep pengalaman dan hubungannya kepada pembelajaran. Pendidikan berpusatkan pelajar menggambarkan bahawa setiap pelajar, tanpa mengira umur, mempunyai pengalaman terdahulu yang memadai untuk setiap pembelajaran yang signifi kan berlaku. Peranan Fasilitator dalam Pembelajaran Dewasa Apabila mengajar pelajar dewasa, peranan pensyarah berubah terutamanya daripada seorang pembekal maklumat dan penilai pembelajaran kepada seorang fasilitator pembelajaran. Ini kerana, pelajar dewasa masih memerlukan bantuan untuk merancang, mengatur dan menilai pembelajaran mereka. Tambahan pula, sokongan kuat dan maklum balas berguna adalah penting kepada pelajar. Setiap fasilitator mestilah mahir dalam sesuatu subjek dan menunjukkan sokongan ikhlas serta responsif terhadap keperluan pelajar. Justeru, fasilitator yang efektif tidak hanya bertindak sebagai sumber rujukan tetapi lebih kepada seorang pemudahcara yang mempunyai kemahiran berkomuniksi dan dapat membantu pelajar menghuraikan persoalan dan kekeliruan dalam pembelajaran, bukan sekadar membuat semua keputusan bagi pihak pelajar. Fasilitator juga memerlukan kemahiran interpersonal untuk membantu pelajar meneroka peranan mereka sebagai pelajar dewasa agar mereka dapat meningkatkan tanggungjawab terhadap pembelajaran. Secara amnya, pembelajaran dimudahkan apabila1 Pelajar menyertai proses pembelajaran dengan sempurna dan mengawal sifat serta arah tuju proses Terutamanya berdasarkan kepada konfrontasi secara langsung dengan persoalan praktikal, sosial, personal dan isu penyelidikan. 763 Penilaian kendiri merupakan kaedah utama dalam menilai perkembangan atau Penekanan pembelajaran adalah terhadap pembelajaran untuk belajar dan membina hala tuju kendiri usaha meningkatkan kefahaman tentang peranan pensyarah/pengajar berasaskan model andragogi, Jadual menjelaskan bagaimana konsep dan teori model ini boleh dipraktikkan. Ini menunjukkan andragogi merangkumi pelbagai kaedah pembelajaran dewasa di mana guru merupakan fasilitator pembelajaran. Jadual Peranan Guru AndragogiKeadaan Pembelajaran Prinsip Pengajaran • Pelajar berasa perlu untuk belajar• Guru mendedahkan kepada para pelajar tentang kemungkinan kepuasan diri yang baru.• Guru membantu setiap pelajar mendiagnosis jurang antara aspirasi dengan tahap kebolehan pelajar.• Guru membantu pelajar mengenalpasti masalah-masalah yang mereka alami kerana jurang kelengkapan peribadi. 77• Persekitaran pembelajaran disifatkan sebagai keselesaan fi zikal, saling mempercayai dan menghormati, saling membantu, bebas memberi idea dan persetujuan tentang perbezaan.• Guru menyediakan keadaan fi zikal yang selesa seperti tempat duduk, suhu, pengudaraan, pencahayaan dan dekorasi dan aliran interaksi sebaik-baiknya, tiada orang duduk di belakang orang lain.• Guru menerima setiap pelajar sebagai seorang yang berharga serta menghormati perasaan dan idea pelajar.• Guru berusaha membina hubungan saling mempercayai dan membantu dikalangan pelajar dengan menggalakkan aktiviti-aktiviti kerjasama dan mengelakkan merangsang persaingan dan penilaian.• Guru mendedahkan perasaan sendiri dan menyumbangkan sumbernya selaku pelajar bersama dalam semangat sama-sama belajar. • Pelajar menjadikan matlamat pengalaman pembelajaran sebagai matlamat mereka.• Guru melibatkan pelajar dalam proses formulasi bersama menyediakan objektif pembelajaran, dimana ia merangkumi keperluan pelajar, institusi, guru, subjek dan masyarakat.• Pelajar berkongsi tanggungjawab merancang dan menguruskan pengalaman pembelajaran dan seterusnya komited dengan tanggungjawab tersebut.• Guru membantu pelajar menguruskan diri sendiri projek berkumpulan, kumpulan pengajaran-pembelajaran, ulangkaji sendiri dan sebagainya untuk berkongsi tanggungjawab dalam proses penyelidikan. 78• Proses pembelajaran adalah berkaitan dan menggunakan pengalaman pelajar.• Guru menolong pelajar mengeksploitasi pengalaman mereka sendiri sebagai satu sumber pembelajaran melalui penggunaan teknik perbincangan, role play, kaedah kes dan sebagainya.• Guru melengkapkan penyampaiannya sendiri kepada tahap pengalaman pelajar tertentu.• Guru membantu pelajar menggunakan pengalaman mereka dalam pembelajaran baru dan ini membuatkan pembelajaran menjadi lebih bermakna dan berintegrasi.• Pelajar mempunyai keinginan untuk mengembangkan matlamat mereka.• Guru melibatkan pelajar dalam membina kriteria dan kaedah yang bersesuaian bagi mengukur perkembangan objektif-objektif pembelajaran.• Guru membantu pelajar membina dan menggunakan prosedur penilaian kendiri berdasarkan kriteria-kriteria & Prinsip Fasilitator EfektifBerikut merupakan cirian dan panduan prinsip bagi fasilitator yang efektif apabila memudahcara proses pembelajaran. Fasilitator mestilah1 Mempunyai kefahaman tentang pelajar dewasa2 Membina iklim fi zikal dan psikologikal yang kondusif untuk belajar3 Menyediakan penetapan kontekstual tentang penerokaan idea, kemahiran dan pengetahuan baru4 Melibatkan pelajar dalam perancangan kaedah dan arah tuju kurikulum5 Melibatkan penyertaan pelajar dalam mendiagnosis keperluan pembelajaran mereka6 Menggalakkan penyertaan pelajar dalam merumuskan objektif pembelajaran mereka 797 Menggalakkan pelajar mengenal pasti sumber dan memikirkan strategi untuk menggunakan sumber-sumber bagi mencapai objektif8 Membantu pelajar menghasilkan perancangan pembelajaran mereka9 Melibatkan pelajar dalam menilai pembelajaran mereka sendiri10 Menyediakan satu forum refl eksi kritikalImplimentasi prinsip ini memerlukan fasilitator mempunyai kemahiran teknik dalam kandungan subjek dan perancangan pengajaran serta kecekapan yang tinggi dalam kemahiran interpersonal dan hubungan kemanusiaan. Teori Pembelajaran Berkaitan Pembelajaran DewasaTerdapat banyak teori yang sesuai digunakan untuk pembelajaran dewasa. Antaranya ialah action learning, pembelajaran berasaskan projek project based learning, pembelajaran berasaskan transformasi transformational learning, pembelajaran berasaskan pengalaman experiential learning, pembelajaran refl ektif refl ective learning dan belajar bagaimana untuk belajar learning to learn. Walau bagaimanapun, bahagian seterusnya hanya menjelaskan dua daripada teori pembelajaran berkaitan pembelajaran dewasa iaitu pembelajaran kendiri dan pembelajaran berasaskan pengalaman. Dua teori yang dijelaskan ini merupakan teori yang paling releven dengan tren semasa pembelajaran dewasa dan dalam kebanyakan aspek, mempunyai kaitan dengan teori-teori lain dalam pembelajaran dewasa. Pembelajaran KendiriPembelajaran kendiri memberi fokus kepada proses di mana pelajar dewasa bertanggungjawab ke atas pembelajaran mereka sendiri. Proses ini membantu menyokong pelajar dewasa dalam menetapkan matlamat kendiri; mencari dan menggunakan sumber-sumber yang sesuai; menentukan kaedah pembelajaran yang sesuai; dan menilai 80pencapaian mereka sendiri. Dalam pembelajaran kendiri, pelajar dan pensyarah berkongsi mengawal situasi pengajaran dan pembelajaran. Pensyarah perlu bertindak sebagai perunding, sumber rujukan dan penghasil bahan-bahan pembelajaran. Jadual menyediakan satu set prosedur yang berguna berkaitan pengalaman pembelajaran kendiri. Jadual Prosedur dalam Pengalaman Pembelajaran KendiriLangkah Ciri-ciri Setiap Langkah Contoh HuraianLangkah 1 Anda akan sedar bahawa sesungguhnya terdapat perkara yang anda perlu pelajari. Anda membeli persisian grafi k yang baru dan tidak teragak-agak 2 Anda mengenal pasti apa yang anda mahu mahu menjadi pembina software yang berteknologi tinggi dengan perisian baru atau hanya belajar bagaimana untuk meletakkan pra pakej kartun ke dalam laporan?Langkah 3 Anda mendiagnosis kemahiran atau pengetahuan yang anda perlukan untuk memperolehi apa yang anda hajati. Fikirkannya dan nilailah memuat turun program grafi k, bermain-main dengan menu dan lihat apa yang anda boleh lakukan tanpa merujuk buku 4 Anda membina satu rancangan penyelidikan dan satu senarai membaca sepintas lalu buku panduan, memanggil dua orang yang pernah menggunakan program itu dan memeriksa kedai buku tempatan tentang panduan ”Belajar tentang Grafi k”. 81Langkah 5 Anda mulakan pembelajaran mula membaca buku panduan, cuba menggunakan program, dan meletakkan sebahagian grafi k ke dalam laporan lama. Apabila anda buntu, anda memanggil orang lain untuk minta 6 Anda menilai sama ada anda berjaya mencapai anda menyiapkan laporan, anda cuba menggunakan program tersebut dengan 7 Anda mendiagnosis semula keperluan pembelajaran semula proses di perlu ingat bahawa pelajar mempunyai pelbagai kebolehan dalam memberi respon kepada pengajaran yang memerlukan mereka menjadi pelajar yang berdikari. Pembelajaran kendiri merupakan pilihan dalam situasi pengajaran dan pembelajaran. Oleh itu, pendekatan pengajaran yang lebih sesuai ialah untuk menilai tahap kendiri semasa level of self-directedness pelajar. Kerap kali, masalah timbul apabila gaya pengajaran tidak sesuai dengan tahap kendiri pelajar. Model yang disediakan oleh Grow 1991 berguna untuk membimbing pensyarah dalam mencipta kesesuaian di antara tahap kesediaan pelajar dengan gaya pengajaran. Pensyarah perlu mempertimbangkan pelbagai alternatif apabila memperkenalkan pembelajaran terarah kendiri kepada pelajar yang telah biasa dengan amalan tradisional iaitu pendekatan pedagogi. Kebanyakan pelajar kita bergantung kepada guru terutamanya apabila mereka kurang kemahiran belajar dan tidak berpengalaman dengan sesuatu perkara dan dalam erti kata sebenar, mereka takut dengan situasi pembelajaran kendiri. Sebaliknya, pelajar yang berdikari akan kecewa kerana terlalu dikawal oleh situasi pembelajaran. Empat peringkat pembelajaran dalam jadual menyediakan kerangka kerja dimana pensyarah perlu menyesuaikan gaya pengajaran dengan gaya pembelajaran pelajar. 82Jadual Model Peringkat Pembelajaran kendiriPeringkat Pelajar Guru ContohPeringkat 1Bergantung kepada guruGuru Mengajar dengan memberi maklum balas yang cepat. Membatasi kekurangan dan 2Berminat Pendorong, pembimbingMemberi ilham di dalam kuliah berpandukan perbincangan. Menetapkan matlamat dan strategi pembelajaran. Peringkat 3Melibatkan diriFasilitator Perbincangan dipermudahkan oleh guru yang menyertainya. Contoh seminar, projek berkumpulan. Peringkat 4Kendiri Perunding Disertasi, tugasan individu atau kumpulan ulangkaji yang dikendalikan sendiri oleh Berasaskan PengalamanPembelajaran berasaskan pengalaman adalah pembelajaran melalui refl eksi berasaskan tindakan. Kita boleh mendengar dan membaca tetapi apa yang kita pelajari tidak bermakna sehingga ia diamal atau menjadi pengalaman. Pembelajaran berasaskan pengalaman melibatkan pelajar secara terus dengan perkara-perkara yang dikaji, bukan hanya memikirkan tentang perkara tersebut. Apabila pembelajaran dimudahkan dengan pengalaman atau pelaksanaan, ia memberi peluang kepada pelajar untuk menambah pengalaman. Peluang untuk mencipta pengalaman memerlukan pelajar refl ek secara kritikal tentang kepercayaan dan andaian terdahulu. Pembelajaran berasaskan pengalaman memfokuskan proses pembelajaran pelajar. Contoh pembelajaran berasaskan pengalaman adalah pergi ke lapangan dan melakukan cerapan sendiri sesuatu fenomena, belajar melalui pemerhatian tersebut serta berinteraksi dengan persekitaran yang menghasilkan fenomena berkaitan. Jadi, pelajar meneroka dan membuat ujikaji sambil mengumpul pengetahuan baru, bukan dengan mendengar atau membaca dari pengalaman 83orang lain. Secara ringkasnya, pendekatan pembelajaran berasaskan pengalaman• Merupakan proses kitaran yang melibatkan penetapan matlamat, berfi kir, menguji dan membuat keputusan dan tindakan akhir yang diikuti dengan memerhati, membuat refl eksi dan mengulas.• Menggunakan pengalaman dan refl eksi pelajar sendiri tentang pengalaman tersebut melebihi pengajaran kuliah sebagai pendekatan pertama untuk belajar. Pembelajaran berasaskan pengalaman membenarkan transformasi kemahiran dan pengetahuan.• Melibatkan sesuatu tindakan dan penerokaan yang memberi makna kepada pelajar. Dalam erti kata lain, pembelajaran berasaskan pengalaman adalah pengalaman pelajar itu sendiri dan bukan orang lain.• Berkesan ke atas kognitif, emosi dan aspek fi zikal & Strategi Mengajar Pelajar DewasaKebanyakan tenaga pengajar bagi pelajar dewasa berdepan dengan tugas yang kompleks dalam membentuk aktiviti pengajaran dan pembelajaran dengan sedikit atau tiada langsung latihan untuk mengajar. Walaupun tiada satu cara yang terbaik untuk mengajar pelajar dewasa, namun terdapat beberapa kaedah dan strategi yang kukuh serta berkesan. Pensyarah perlu mengubahsuai strategi pengajaran dan pembelajaran berdasarkan cirian pelajar dewasa. Dalam usaha untuk mendapatkan hasil yang terbaik, pensyarah mestilah responsif kepada kebolehan dan kecenderungan pelajar. Kegagalan untuk memahami bagaimana pelajar dewasa belajar akan memberikan pengaruh negatif terhadap pembelajaran pelajar. Pensyarah perlu fl eksibel dalam pengajaran. Perlu diingatkan bahawa ciri penting dalam model andragogi adalah fl eksibiliti. Kebanyakan pengajaran yang efektif dihasilkan berasaskan kaedah berkaitan teori pembelajaran dewasa. Jadual menunjukkan kaedah dan strategi komprehensif yang boleh digunakan untuk mengajar pelajar dewasa. 84Jadual Kaedah, Tujuan dan Cadangan Strategi PengajaranKaedah Tujuan Cadangan StrategiSyarahan/ penyampaianUntuk menyediakan banyak maklumat pengetahuan dalam masa yang singkat. Kaedah yang berkesan menyediakan maklumat tidak ada dalam bahan bercetak atau bahan-bahan lain. Membangunkan minat pelajar melalui perkara yang boleh untuk menarik perhatian. Menyediakan garis panduan yang lengkap dengan isi-isi penting. Mengatur dan menyusun bahan-bahan berkaitan dalam satu turutan yang logik untuk pelajar. Mulakan dengan gambaran keseluruhan. Terangkan sesuatu yang biasa sebelum beralih kepada yang luar biasa. Bincangkan perkara berkenaan secara tertib. Daripada ringkas kepada kompleks. Buat perubahan dengan kerap dalam persekitaran pengajaran-pembelajaran. Kerap menggunakan bantuan visual untuk menambah perubahan dan kejelasan. Tunjukkan semangat. 85Sumber perseorangan pakar sesuatu bidangUntuk menyediakan pengetahuan dan pengalaman daripada orang yang mahir dalam sesuatu topik. Sediakan sumber perseorangan itu dengan Topik perbincangan hubungan objektif yang jelas Tempoh sesi Pengetahuan dan pengalaman utama pelajar berkenaan tajuk Perkara-perkara khusus Jumlah dan latar belakang pelajar Menentukan keperluan kelengkapan sumber perseorangan tersebut. Mengenalpasti kehendak atau permintaan pelajar. Memberi keutamaan kepada pelajar berkaitan sumber pencapaian. Menggalakkan pelajar bertanya. Simposium Untuk menyediakan pelbagai sudut pandangan terhadap isu, masalah atau topik tertentu daripada panel pakar. Mentafsirkan dengan jelas tentang isu, masalah atau topik yang akan dibincangkan dan berkongsi pendapat dengan ahli panel simposium. Pilih empat hingga enam ahli panel. Pilih ahli panel daripada pelbagai latar belakang dan pengalaman. Memastikan setiap ahli panel bersedia meringkaskan penyampaian isu, masalah atau perkara. Memastikan fasilitator memberi komen bagi setiap persembahan. Selepas persembahan, biarkan ahli panel menyertai perbincangan panel dengan bertanya antara satu sama lain atau respon kepada soalan-soalan penonton/rakan lain. Merancang perbincangan lanjutan semasa sesi selanjutnya. 86Perbincangan panelUntuk menyediakan peluang kepada pakar atau sekumpulan pelajar untuk memberikan pandangan yang berbeza terhadap suatu topik, isu atau masalah kepada ahli panel lain dan penonton pelajar. Perbincangan panel seharusnya sejajar dengan pemikiran pelajar. Mentafsirkan dengan jelas isu atau masalah yang dibincangkan. Pilih dikalangan pelajar untuk menjadi ahli panel. Lantik ketua panel. Sentiasa ingat untuk menyesuaikan persekitaran pembelajaran dengan penonton pelajar. Pastikan perbincangan berlangsung dalam tempoh masa yang ditetapkan. Arahan berasaskan bantuan komputerUntuk memberi peluang kepada pelajar dewasa belajar mengikut kemampuan sendiri. Menyediakan persekitaran pembelajaran di mana pelajar boleh belajar tanpa gangguan. Menyediakan teknologi komputer terkini. Menayangkan program perisian tutorial dengan meluas. Pilih program perisian yang menyediakan pembelajaran aktif interaksi. Pilih program perisian yang mempunyai pelbagai bentuk pembelajaran pendengaran, gambaran dan rasa. Pilih program perisian yang menyediakan maklum balas kumpulanUntuk memberi peluang kepada pelajar berfi kir secara membina, membuat keputusan dan/atau meningkatkan hubungan kemanusiaan. Bimbing pelajar memilih topik untuk dibincangkan. Sediakan senarai soalan utama yang akan merangsang pemikiran dan perbincangan. Atur persekitaran pembelajaran yang menggalakkan perbincangan. Menetapkan keadaan di mana pelajar mempunyai peluang yang sama rata untuk menyertai perbincangan. 87Kajian kes Untuk menyediakan sejumlah masalah atau situasi sebenar yang dialami oleh individu atau kumpulan. Kaedah terbaik untuk menggembar-gemburkan kontroversi dan debat isu yang mana rumusan tepat tidak wujud. Kemukakan kes dengan 3 atau 4 persoalan yang akan menggerakkan perbincangan. Bersedia dengan soalan asas untuk merangsang pemikiran dan perbincangan. Mengatur persekitaran pembelajaran untuk menggalakkan perbincangan. Mewujudkan keadaan yang memberi peluang sama rata kepada pelajar untuk menyertai perbincangan. Membimbing perbincangan ke arah hasil yang diingini. 88Penyelesaian masalahUntuk memberi peluang kepada pelajar menyelesaikan masalah melalui pengumpulan, aplikasi dan penilaian maklumat. Kaedah pengajaran yang berkesan menggalakkan pelajar untuk menyelidik, berfi kir dan mengkritik tentang sesuatu topik. Berikut adalah prosedur dalam menyelesaikan masalah Merumus dan mentafsir masalah. Mengenal pasti faktor-faktor yang relevan berkaitan masalah. Mengumpul maklumat yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah. Pilih penyelesaian tentatif dan/atau alternatif. Cuba menyelesaikan masalah. Menilai keputusan dan tentukan tindakan yang diperlukan. Pilih masalah yang relevan kepada kehidupan pelajar. Gunakan kajian kes, main peranan, atau kaedah pengajaran untuk melibatkan pelajar dalam menyelesaikan masalah. Jadikan penyelesaian masalah sebagai pembelajaran aktif yang memerlukan pelajar mengkaji topik tersebut. Biarkan pelajar mendapatkan maklumat. Biarkan pelajar menggunakan pelbagai sumber untuk mengumpul maklumat. Biarkan pelajar merumuskan apa yang dipelajari daripada proses penyelesaian masalah. 89Role Play Untuk memberi peluang kepada pelajar mengalami masalah hubungan kemanusiaan yang biasa terjadi dalam persekitaran yang terjamin. Menentukan objektif yang ingin dicapai. Membentuk main peranan untuk mencapai objektif yang ditentukan. Menyediakan penyertaan pelajar dalam main peranan serta menyediakan situasi dan skrip jika diperlukan. Menganalisis dan merumus main peranan untuk mengaitkannya dengan Untuk mendapatkan idea-idea kreatif atau untuk mengenal pasti kemungkinan kepada penyelesaian masalah. Membenarkan pelajar untuk meluahkan pendapat dan idea tanpa dihakimi oleh pelajar lain. Mulakan sesi brainstorming dengan tajuk atau masalah khusus. Menerangkan peraturan-peraturan sesi brainstorming Semua pendapat dan idea yang berkaitan dengan topik dialu-alukan. Penilaian pendapat dan idea tidak dibenarkan. Kritikan tidak dibenarkan. Mengembangkan idea orang lain adalah digalakkan. Menitik beratkan kuantiti idea adalah dituntut; lebih banyak idea, lebih baik. Memastikan kumpulan sentiasa fokus kepada topik dan masalah. 90Demonstrasi Untuk membentuk prosedur langkah demi langkah yang betul yang diperlukan apabila melaksanakan tugas. Menarik minat pelajar dengan melibatkan mereka dalam demonstrasi persembahan. Menghimpunkan semua kelengkapan dan bekalan serta mengulanginya sebelum melakukan demonstrasi sebenar. Jadikan demonstrasi yang ringkas – cuba jangan terlalu banyak mengajar dalam satu demonstrasi. Periksa untuk mendapatkan penjelasan dengan bertanyakan soalan dan perhatikan tanda-tanda kekeliruan pada pelajar. Menggariskan langkah-langkah prosedur menggunakan beberapa gambaran. Banyak kali menyebut isi-isi penting. Melengkapkan masa untuk pelajar mengaplikasi dan melatih kemahiran yang baru diperolehi. Lawatan/ rombonganUntuk memberi peluang kepada pelajar untuk meneliti latihan dan permasalahan atau untuk menghubungkan pelajar dengan orang atau perkara lain. Menentukan objektif yang tepat untuk dicapai. Pilih tempat yang sesuai. Merancang pengangkutan termasuklah peta jika diperlukan. Menerangkan faktor istimewa di tempat lawatan. Merancang lawatan seterusnya dan membuat keseluruhan bab ini ialah untuk menyediakan maklumat praktikal dalam konteks teori untuk pendidikan yang berkaitan dengan pembelajaran dewasa. Hampir keseluruhan pendidik dewasa mempunyai kepakaran dan kemahiran dalam bidang masing-masing dan sangat cenderung untuk membantu pelajar untuk belajar, tetapi 91mereka memerlukan pembangunan kesedaran mengenai pembelajaran dewasa dan bagaimana untuk mengajar golongan dewasa. Oleh itu, pemahaman asas mengenai cirian pembelajaran dewasa, keupayaan untuk belajar dan harapan mereka dapat membantu pensyarah untuk memudahkan cara pelajar melibatkan diri dan bertanggungjawab dalam proses pembelajaran. Kesedaran mengenai andragogi dan proses pemudahcara dapat membangun pendekatan ketelitian dan termaklum untuk mengajar pelajar dewasa. Mengajar, sesungguhnya merupakan pengalaman yang mencabar, menarik dan memberikan ganjaran yang tinggi. Kefahaman mengenai pembelajaran dewasa dapat meningkatkan dan memandu mereka yang terlibat dalam kerjaya sebagai pensyarah. RujukanBoyer, 1982. Andragogy in Debate. Manuskrip University of Missouri, Kansas G. 1991. Teaching Learners to be Self-Directed A Stage Approach. Adult Education Quarterly, 41/3, M. 1970. Issues in Adult Learning Psychology. Adult Leadership, 22, M. 1980. The Modern Practice of Adult Education. New York CambridgeKnowles, M. 1990. The Adult Learner A Weglected Species. Edisi ketiga. Gulf, C. 1969. Freedom to Learn. Columbus Charles E. Merrill Publishing Co. 92Bacaan TambahanCranton, P. 1992. Working with Adult Learners. Toronto Wall & Emerson, eld, 1990. The Skillful Teacher. San Fransisco Jossey BassBurns, R. 2000. The Adult Learner at Work. New South Wales, Australia Business and Professional Mohamad Dahan & Faizah Abd, Majid Editor. 2006. Scaffolding Adult Education Naratives of Malaysian Practitioners. UiTM, Shah Alam & Caffarella, 1999. Learning in Adulthood A Comprehensive Guide. San Fransisco Jossey Azman. 2006. Adult Learners Self-Directed Readiness and Implication for Teaching in Higher Education. Dlm Hazadiah Mohamad Dahan & Faizah Abd, Majid Editor 2006. Scaffolding Adult Education Naratives of Malaysian Practitioners. UiTM, Shah Alam UPENA. P. 1996. Learning to Teach in Higher Education. London 1993. Learning How to Learn Applied Theory for Adults. Buckingham Open University Press. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this RamsdenPart 1 Learning and Teaching in Higher Education if Understanding Teaching Students Learn to Learning form the Student's Perspective Nature of Good Teaching in Higher Education of Teaching in Higher Education Part 2 Design for Learning Goals and Structure of a Course Strategies for Effective Learning for Understanding Part 3 Evaluating and Improving the Quality of Teaching and Learning the Quality of Higher Education Does it Take to Improve Teaching?Gerald GrowBased on the Situational Leadership model of Hersey and Blanchard 1988, the Staged Self-Directed Learning Model proposes that learners advance through stages of increasing self-direction and that teachers can help or hinder that development. Good teaching matches the learner's stage of self-direction and helps the learner advance toward greater self-direction. Specific methods are proposed for teaching students at each stage, although many different teaching styles are good when appropriately applied. Several pedagogical difficulties are explained as mismatches between teacher style and learner stage, especially the mismatch between a student needing direction and a non-directive CrantonThis guide provides practical information, within a theoretical context, for educators who work with adult learners in formal and informal settings ranging from college and university courses to business and industrial training programs to community and special interest groups. The first two chapters examine the theoretical framework within which adult education practice exists and the special characteristics of adult learners with special emphasis on self-directedness. Chapter 3 examines the role of adult educators in a continuum from teacher-directed through learner-directed to mutually directed learning. The process that learners complete in becoming self-directed is outlined next, in chapter 4. Chapter 5 introduces the concept of transformative learning detailed by Mezirow in 1990 and provides several techniques that adult educators can use to encourage critical self-reflection and constructive change in their adult students. Specific practical techniques for dealing with various problems that can arise in programs based on self-directed or transformative learning are provided in chapter 6. The final chapter provides two case studies illustrating the process of developing a theory of educational practice. Contains 104 references. MNMalcolm KnowlesTraditional theories about learning and teaching are described and contrasted with emerging theories about adult learning. The historical development of andragogy is outlined, and new appendices examine the life problems of American adults and Westinghouse Corporation's andragogical executive forum. Guidelines for the use of learning contracts and a core competency diagnostic and planning guide are also presented. PsycINFO Database Record c 2012 APA, all rights reservedM KnowlesKnowles, M. 1970. Issues in Adult Learning Psychology. Adult Leadership, 22, Learners Self-Directed Readiness and Implication for Teaching in Higher EducationNorzaini AzmanNorzaini Azman. 2006. Adult Learners Self-Directed Readiness and Implication for Teaching in Higher Education. Dlm Hazadiah Mohamad Dahan & Faizah Abd, Majid Editor 2006. Scaffolding Adult Education Naratives of Malaysian Practitioners. UiTM, Shah Alam UPENA. 159-196.
lV5e3F0. nzbq3m1u5v.pages.dev/73nzbq3m1u5v.pages.dev/619nzbq3m1u5v.pages.dev/271nzbq3m1u5v.pages.dev/302nzbq3m1u5v.pages.dev/721nzbq3m1u5v.pages.dev/660nzbq3m1u5v.pages.dev/525nzbq3m1u5v.pages.dev/290nzbq3m1u5v.pages.dev/714nzbq3m1u5v.pages.dev/403nzbq3m1u5v.pages.dev/674nzbq3m1u5v.pages.dev/948nzbq3m1u5v.pages.dev/363nzbq3m1u5v.pages.dev/555nzbq3m1u5v.pages.dev/966
ilmu tentang metode mengajar pelajar dewasa tts